Mereka pun akhirnya menggeser kan tempat tidur, dan langsung terlihat sebuah lantai petak yang memiliki alat penarik agar bisa membuka pintu bawah tanah khusus untuk kamar itu. Dengan cepat-cepat mereka pun turun segera.
Di dalam sana sudah tertata rapi agar bisa sewaktu-waktu masuk dan memenangkan diri dengan tenang. Begitupun ada beberapa lilin yang menerangi ruang bawah tanah itu.
"Apa sampai seperti ini ya kita hanya membicarakan soal pria saja, Nona." Alena pun kebingungan ketika melihat Helena sampai membawanya ke tempat itu, meskipun ia mau-mau saja untuk ikut.
"Ya sabar sedikit doh, Alena. Kamu juga akan tahu nantinya tujuan kita masuk ke ruangan ini bukan hanya untuk seorang pria, namun demi bisa mendapatkan pria itu tentu saja kita harus bisa melakukan sesuatu demi mereka. Jadi, sebaiknya kamu menyimak apa yang akan aku katakan nantinya, dan aku harap kamu mau untuk ikut kerjasama denganku," jelas Helena, dan langsung di jawab anggukan oleh wanita itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com