Matahari hampir sepenuhnya tergelincir ke ufuk barat. Senja telah datang menyapa. Jingga di langit telah bertahta dalam keanggunan. Warna keemasan itu menyentuh pipi Yudha secara lembut.
Yudha tersenyum samar. Masih Yudha rasakan dekapan hangat ayah sesaat sebelum lelaki dewasa itu meninggalkan Yudha sendirian di bawah pohon ini. Benar-benar dekapan yang sangat Yudha rindukan. Yudha hampir lupa rasanya. Tapi untung ayahnya melakukan hal itu lagi hingga Yudha bisa ingat kembali kehangatan itu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com