webnovel

Birahi

Cerita ini mengandung unsur dewasa, bagi yang berumur di bawah 18+ di sarankan untuk tidak di baca.

ManAnfif · สมจริง
เรตติ้งไม่พอ
1 Chs

Khapter 1

Namaku adalah Andi aku tinggal di kota XXX,

umurku baru 17 tahun dan sekarang aku kelas Dua SMA.

Aku tinggal dengan Ibu dan Adikku yang masih kecil yang baru berumur 2 tahun Ayahku meninggal satu tahun setelah Adikku lahir, Ayah meninggal karena kecelakaan.

Setelah Ayah meninggal dunia Ibu membuka Toko di depan Rumah dengan uang warisan dari Ayah, uang yang tidak tergolong sedikit dan tidak tergolong banyak.

Ibu membuka toko di depan rumah karena dia tidak bisa bekerja di luar dan juga harus menjaga anaknya yang berumur 2 tahun.

Ibuku masih bisa di bilang muda, Ibu dulu menikah ketika umurnya 17 tahun umurnya sekarang adalah 31 tahun, selisih aku dan Ibuku 19 tahun.

__________

Pagi hari aku yang baru bangun siap-siap untuk bersekolah, Ibuku sedang menyusui Adik.

Aku mengambil handuk dan langsung kebelakang menuju ke kamar mandi sampai di kamar mandi, tidak ada sabun aku langsung keluar ke depan ke toko dan mengambil sabun dan melanjutkan mandi.

Karena buru-buru aku takut telat kesekolah aku lupa menutup pintu kamar mandi dan langsung mandi tanpa memikirkan apapun.

Setelah menyusui Bayinya, Ibu tiba-tiba kebelet pipis dan menuju kebelakang ke kamar mandi untuk pipis.

Karena pintunya tidak terkunci Ibu langsung membuka pintunya dan melihatku telanjang tepat di depannya, Ibu melihat semuanya juga bagian bawahku yang sudah membesar.

"Bu aku belum selesai mandi!" Harry yang sedang telanjang langsung menutup pintu dan menguncinya.

"Cepatlah Ibu sudah kebelet pipis." Ibunya yang menahan pipisnya tepat berdiri di depan kamar mandi.

"Iya-iya aku keluar!" Aku keluar dari kamar mandi dengan badan yang masih basah yang belum habis di bersihkan.

Aku langsung berlari menuju ke kamar dan siap untuk berangkat ke sekolah, setelah itu aku sarapan setelah sarapan aku meminta uang jajan lebih pada Ibu.

"Bu hari aku telat pulang ada tugas kelompok aku ambil uang jajan lebih di toko ya." Aku mengangkat tas dan langsung pergi.

"Hati-hati di jalan dan jangan telat pulang!" teriak Ibunya.

"Baik Bu."

Aku langsung mengambil mengambil Helem dan dan pergi ke sekolah dengan motor.

___________

Sampai di sekolah aku langsung menuju ke kelasku dan duduk di bangku.

"Hey Andi gimana tugas kelompok hari ini jadi?" Tanya kepadaku yang sedang duduk.

Ini adalah temanku namanya "Anita" dia adalah gadis yang bisa di bilang populer di kelas dia juga pintar. Banyak sekali kaki-laki yang tertarik dengannya bahkan ketua OSIS juga menyukainya, dulu ketua OSIS pernah menyatakan cinta padanya ya namun ditolak olehnya. Sebenarnya ku juga menyukainya dari cara bicaranya pakaiannya, kacamatanya, dan jilbab yang dia pakai menambah ketertarikan padanya.

"Iya jadi, btw mana Linda?" Tanyaku.

"Dia tidak bisa hadir akibat kehujanan kemaren dia sakit, tenang dia udah nitip duit kok." Jawab Anita.

"Ouhh ya, bikin dimana nanti tugas?" Tanyaku.

"Di warnet aja lagian cuman tugas cetak." Jawab Anita.

__________

Pulang sekolah Anita langsung menyapaku.

"Ndi pakek motormu ya aku ndak bawa motor." Bilang Anita.

"Iya Sans ae." Jawabku.

Kami berangkat menuju warnet untuk membuat tugas kelompok, sampainya di warnet Anita langsung masuk kedalam dan menyuruh Abang Warnet untuk mencetak gambar yang di suruh gurun.

Anita datang padaku dan menarik tanganku dan mengajakku kedalam warnet.

"Ndi ayo main!" Bilang Anita.

"Tapikan kita kesini untuk tugas bukan buat main lagian aku Ndk pernah ke warnet." Jawabku.

"Tenang aja kan ada aku disini!" Jawab Anita.

Dia memaksaku untuk masuk aku pun menuruti kemauannya, Anita langsung memesannya dan kami masuk kedalam ruang nomer 7 dan itu di ujung, Anita menyalakan Komputernya dia pertama membuka Game kami bergantian memainkan game tertawa.

Setelah itu membuka YouTube dia menonton lagu dan ujung-ujungnya ke Drama Korea, aku keluar untuk membeli minum sekalian ke kamar mandi.

Setelah itu aku langsung menuju ketempat Anita, saat aku menuju ke Anita aku melihat dia sedang menonton Drama Korea dan ada adegan Ciuman, Anita menonton adegan ciuman itu tanpa berpaling sedikitpun.

Aku langsung masuk dan Anita masih menonton tanpa mempedulikan ku dia hanya fokus pada adegan ciuman itu.

Aku langsung memberikan Air minum padanya yang aku beli.

"Ahhh makasihh!" Jawab Anita

Adegan ciuman itu makin panas mereka memutarkan lidahnya dan saling bertukar air liur. Aku semakin canggung.

Anita yang fokus melihat adegan ciuman tiba-tiba melihatku dan tertawa.

"Apakah kamu canggung, santai aja kan aku disini!" Bilang Anita.

"Ya tapi kan kita cuman berdua di ruangan ini lagian kenapa malah kamu nonton yang begituan dah?" Aku semakin gugub.

Anita mendekatkan wajahnya padaku wajahku pun memerah dan malu. Anita tertawa kecil.

Tidak ada hujan tidak ada angin aku langsung mencium Bibir Anita.

"Maaf, Anita aku sebenarnya sudah lama suka denganmu." Bilangku.

"Iya aku tau, kamu sering memperhatikan ku di banding yang lain." Jawab Anita.

Adegan ciuman di drama Korea itu semakin panas laki-lakinya mulai mencium leher wanita itu, dan itu membuatku semakin canggung.

"Hey Andi apakah kau pernah ciuman sebelumnya?" Tanya Anita.

"Tidak!" Jawabku.

"Itu adalah ciuman pertamaku kau harus bertanggung jawab!" Bilang Anita.

Anita memutar ulang Video adegan ciuman itu dan Anita mencium bibirku.

"Lakukanlah seperti di video itu!" Bilang Anita.

Aku mencium bibir Anita seperti adegan yang di video itu, ketika adegan mereka memutarkan lidah dan bertukar air liur aku menahannya tapi Anita memintaku untuk tidak menahannya.

"Ahhhhhh...." wajahnya Anita yang memerah dan air liur kami saling tercampur.

Ketika adegan di video sudah mulai sangat panas dimana laki mencium leher wanita aku langsung menghentikan itu karena adegan sudah di luar kendali.

"Sudah jangan aku tidak mau membuat masalah!" Bilangku.

Anita merapikan Jilbabnya dan kami bersiap untuk pulang.

___________

Setelah kejadian itu kami berdua berpacaran tanpa sepengetahuan orang lain terutama teman kelas.

Semenjak ciuman itu Anita sering mengajakku ke warnet dan berakhir dengan ciuman bibir kami tidak melakukan hal-hal yang di luar kendali kami.