"Kau memakai pakaian itu?"
Melihat penampilannya sendiri. "Memangnya kenapa dengan pakaian ini? Pakaian ini formal. Cocok untuk menemanimu meeting."
"Ya sudah, ayo."
Mereka sudah sampai di restaurant. Love, mengedarkan pandangannya ke sekeliling. "Mana rekan bisnismu?"
"Mungkin saja sudah pergi."
"Memangnya kalian janjian meeting jam berapa?"
"Kita sedang honeymoon. Jangan membicarakan meeting."
Melotot pada Marcell. "Kau memboca membodohiku?"
"Bukan begitu. Tadinya kami marencanakan meeting, karena kebetulan dia juga menginap di hotel ini. Tapi ada sesuatu yang lebih mendesak."
"Apa?"
Garis bibir membentuk senyum licik. "Kau." Mendekatkan wajahnya. "Bercinta denganmu lebih penting dari pada sekedar meeting."
Baru bibir Love terbuka, tapi sudah dibungkam dengan ciuman.
Entah kenapa Marcell suka sekali menciumnya di setiap kesempatan. Bahkan tidak mengenal tempat.
"Kau membuatku malu." Mendorong dada bidang.
"Malu sama siapa?"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com