Xixi tidak ingin Azaila jadi merasa tak enak padanya. Pada saat yang sama, dia juga tak mau mendapati dirinya dikasihani oleh Azaila.
"Aku hanya tinggal di Pegunungan Sakral selama ini. Tidak ada sesuatu yang kau sebut buku di sana. Kami belajar dari penuturan guru-guru. Kami mengingat ilmu yang mereka sampaikan kepada kami," kata Xixi.
"Baiklah, kalau begitu, saat ada waktu senggang nanti aku akan membacakannya untukmu," ujar Azaila.
Xixi senang mendengarnya. Dia sangat gembira, sampai tak percaya Azaila yang menurutnya tidak akan bersedia melakukan hal-hal seperti itu berkata mau melakukan itu untuknya.
"AKu benar-benar tak menyangka kau sampai akan melakukannya. Jadi ini sangat penting?"
Azaila mengangguk mantap.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com