Abu iblis menghilang tertiup angin. Kini yang tersisa di antara mereka adalah peluh dan nafas yang tak teratur. JoydaG memperhatikan belati purba di telapak tangannya. Nija ikut memperhatikan dan senang dengan keberhasilan mereka.
"Aku rasa dia sangat meremehkan kita tadi," kata Nija, nafasnya masih ngos-ngosan. Dia lalu teringat pada teman-temannya yang lain. Dia berlari ke salah satu dari mereka, berjongkok di salah satu sisi, dan memeriksa kondisi mereka.
"Dari mana kamu dapatkan benda itu?" tanya Madhu pada JoydaG sambil mengelap darah dari wajahnya dengan punggung tangannya.
JoydaG tidak menjawab pertanyaannya. Dia menyembunyikan kembali belati itu di dalam boot sepatunya.
"Hey! jawab pertanyaanku dari mana kamu dapatkan benda itu!"
JoydaG berdiri tenang lalu menjawab, "Bibi. Dia memberikannya padaku," katanya. Kedua matanya menatap Madhu.
"Kita bahas itu nanti! Tolong mereka dulu! Masih hidup!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com