'Kenapa hidungku bisa keluar darah?' batin Zefa yang masih bingung keadaan sebenarnya.
Melihat Zefa yang masih syok membuat Joshua merasa bersalah karena tiba-tiba saja dirinya mencium Zefa. Untuk menebus kesalahannya Joshua berniat untuk memasakkan sesuatu untuk Zefa oleh sebab itu pria itu bangkit lalu mengulurkan tangannya kearah Zefa yang masih menekuk lututnya. "Ayo."
Zefa meraih uluran tangan dari Joshua lalu berdiri. "Apa kau mau makan malam disini? Tapi aku tidak punya makanan apapun."
'Apakah dia tadi hendaj keluar untuk mencari makan malam? Tapi sebelumnya dia sudah habis semangkuk bakso oh atau jangan-jangan sebenarnya tadi dia belum kenyang karena Zefa memberikan baksonya kepadaku?' Joshua yang mengerti dengan keadaan saat itu langsung mengusap kepala Zefa lalu berkata, "Aku akan memasakan sesuatu untukmu."
Wajah Zefa langsung berubah saat mendengar ucapan Joshua. "Benarkah?" Kedua alis Zefa terangkat serta senyuman mengembang dibibirnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com