May mengusap pipinya yang bersemu merah dan terasa lebih hangat. Entah mengapa otak May menerjemahkan maksud dari kalimat Galaksi adalah May hanya berhak menjadi istrinya, sehingga tak boleh berharap dengan siapa pun, bahkan kucing.
Gelengan cepat ia lakukan untuk mengusir kesimpulan aneh yang sempat bersarang di otaknya. May yakin Galaksi hanya bercanda, mana mungkin lelaki itu berkata sungguh-sungguh.
Selama di perjalanan May hanya memilih diam sembari memainkan ponselnnya, lebih tepatnya membuka galeri sembari menggeser-geser foto Kimnar dan Sinnar ketika masih saling bersama.l
Tanpa terasa May sudah kehilangan Sinnar sekitar 2 setengah bulan yang lalu, dan kenangan tentang kucing yang menjadi saudara dari Kimnar masih segar diingatannya, walau terkadang May mampu sedikit melupakannya. Bukannya apa, tapi bayangan kucing yang tergeletak tanpa nyawa dengan bermandikan darah benar-benar membuat dada May kerap dibuat sesak.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com