webnovel

CEMBURU

"Dasar Zean brengsek..!! kurang Ajar!! tidak ada otak..!!! Apa maksudnya bicara seperti itu, tadi aja baik banget.. sekarang kata-katanya kasar lagi..!! Dasar laki-laki Labil." Lian memaki disepanjang perjalanan menuju mobil, ia tidak peduli jika keduanya harus berkelahi.

"Terserah deh kalian mau ngapain juga, yang penting tidak di depanku.." gerutunya lagi.

Sementara itu...

"Anda kurang ajar sekali..!! tidak sopan mengacaukan kencan saya dengannya..!!" Zean sudah terlihat geram.

"Lalu Anda sendiri bagaimana.. ?? bukankah waktu itu Anda juga mengacaukan kencan saya dengan Nona Maisie..??" Laki-laki itu tersenyum dengan sarkasme.

"Oh.. jadi Anda sekarang membalas dendam..?? Hahaha picik sekali pikiran Anda tuan Kenan..!! Apa Anda sedang putus Asa karena sampai detik ini Maisie belum bisa anda dapatkan..??"

"Lalu bagaimana dengan Anda.. ?? bukankah dia juga masih bersikap kasar pada Anda..?? sedangkan dengan saya sikapnya berbeda, ia begitu lembut.. Saya yakin Anda juga melihatnya !! Dan.. benar kan yang saya katakan.. Anda hanya bisa mendapatkan Tubuhnya tapi tidak dengan hatinya." Kenza berbisik pada laki-laki itu dan mulai memprovokasi.

"Anda....!!!" Zean tidak meneruskan perkataannya, saat ini ia benar-benar sudah termakan dengan ucapan Kenza. Tangannya mengepal dengan sangat erat,

"Tunggu saya di lelang nanti, akan saya buktikan bahwa saya lebih baik dari pada Anda..!!" Ia hendak menampar wajah laki-laki itu, namun Zean kembali mengepalkan tangannya seraya berlalu. Padahal Kenza sengaja memampangkan pipinya, bersiap untuk dengan sukarela di gampar pemuda itu karena Kenza yakin Zean tidak akan melakukan hal sekonyol itu padanya.

"Saya tunggu tuan muda Zean, dengan senang hati..!!" Kenza kembali tersenyum sarkasme, tidak sia-sia malam ini ia mengikuti keduanya setelah bertanya kepada sang bodyguard. Meski kedatangan Kenza telat ditempat tersebut, setidaknya ia masih sempat melihat keduanya mengobrol dengan begitu intim dan Ternyata sedari tadi ia juga sudah berusaha menahan rasa cemburunya terhadap Zean.

"Ternyata rasanya seperti ini Yan... melihat kamu berbicara berdua dengan seorang laki-laki.. sangat sakit. Kakak tidak tahu Apa nanti kakak bisa bersikap Baik-baik saja ketika kita sudah kembali seperti dulu..??" Kenza memegangi dadanya yang masih terasa sesak.

"Bagaimana tuan Kenan.. apa sekarang juga kita kejar gadis itu untuk membawanya ke rumah ??" Salah satu bawahan James yang saat ini ikut penyelidikan bersama Kenza bertanya.

"Tidak perlu, biarkan saja mereka pergi.. Saya sudah pasti kan.. bahwa pemuda itu akan mengusahakan supaya Berlian ikut dalam acara lelang nanti, jadi kita tidak boleh membawanya secara ilegal..!!"

"Baiklah tuan..!!"

Disisi lain..

"Mai tunggu..!!" Zean mengejar Lian di parkiran, Dia bersyukur karena gadis itu tidak pulang terlebih dahulu dengan menggunakan taxi.

"Bagus lah kalo urusan kalian sudah selesai, karena Aku ingin segera pulang..!!" Lian menyandarkan punggungnya di badan mobil seraya bersedekap tangan.

"Aku pikir kamu tidak akan menungguku lagi..!!"

"Seharusnya kamu bersyukur karena Aku masih berbaik hati untuk bisa pulang satu mobil dengan mu lagi..!! Jika tidak.."

"Jika tidak Apa..??" Zean langsung menggamit pinggang Lian dan memutarnya hingga gadis itu seperti akan terjatuh namun tetap ditahan oleh laki-laki itu, sama persis posisinya ketika ia bersama Kenza tadi. Hanya bedanya Kenza dengan tulus menolongnya supaya tidak jatuh, sedangkan Zean seperti ingin sengaja menjatuhkannya.

"Lepaskan Zean..!! kamu apa-apain siihh.. kamu mau buat Aku terjatuh..??"

"Yakin ingin Aku lepaskan..??" Zean pura-pura hendak melepaskan tangannya dari pinggang Lian, namun gadis itu langsung memegang pundak Zean dengan sangat erat. Seperti yang sudah-sudah, pertahanannya selalu lemah jika berhadapan dengan Zean apalagi dengan Kenza.

"Jangan coba-coba kamu Zean brengsek..!!" Lian memaki dengan sangat ketakutan. Matanya terpejam dengan mimik wajah yang begitu sangat menggemaskan, ia sudah bisa membayangkan punggungnya akan seretak apa jika Zean dengan sengaja melepaskannya.

Melihat hal demikian Zean justru kembali memprovokasi gadis itu, ia sengaja mendekatkan wajahnya pelan-pelan.

"Aahhh... mau apa kamu..!!" Lian menutupi wajah Zean dengan kelima jarinya, spontan laki-laki itu langsung menarik tangan Lian dan menahannya.

"Kenapa..?? bukankah tadi kamu asyik-asyik saja ketika Kenan juga memperlakukan mu seperti ini..!!"

Lian melotot, ia tidak mengerti kenapa Zean justru membahas laki-laki itu.

"Tadi kan kamu dulu yang ninggalin Aku, karena buru-buru Aku hampir terjatuh dan kebetulan tuan Kenan menolong ku.. harusnya sebagai laki-laki terhormat kamu tidak boleh meninggalkan seorang gadis di belakang mu..!!" Mendengar itu Zean langsung menarik pinggang Lian untuk bisa berdiri kembali, ia Mulai menyadari bahwa sikapnya memang sangat kekanak-kanakan berbeda dengan Kenza yang begitu dewasa. Pantas saja Lian selalu merasa nyaman dengan laki-laki itu meski baru pertama kali bertemu, sedangkan dengannya selalu saja ribut seperti kucing dan anjing.

"Maaf..!!" Ucapnya melunak.

"Ayo kita pulang..!!" Zean kemudian membuka pintu mobil dan mempersilahkan gadis itu untuk masuk. Sedang Lian masih terlihat Linglung..

"Sebenarnya ada apa sih dengan laki-laki ini, sebentar lembut sebentar kasar.. lagi PMS kayaknya nih Orang..!!" Batin Lian menggerutu. Ia pun segera masuk kedalam mobil.

Di tengah perjalanan..

"Kamu beneran suka dengan Tuan Kenan itu Mai.. ??" Zean buka suara, Gadis itu langsung menoleh menatap Zean. Sejujurnya ia bingung, kenapa sedari tadi Zean suka sekali mempertanyakan perasaannya terhadap tuan Kenan itu.

"Bukan urusanmu..!! lagian kenapa sih dari tadi ngebahas tuan Kenan melulu.. Apa tidak ada topik yang lain.. ??" Gadis itu semakin kesal, ia membuang muka.

"Bukan begitu.. Aku.. Aku hanya ingin tahu yang sebenarnya saja..!!"

Lian kembali menatap Zean, melihat tingkah laki-laki itu gugup ia justru semakin memprovokasi.

"Apa kamu cemburu..?? Hahaha... tuan muda Zean Anda cemburu..??"

"Kamu berpikir terlalu jauh..!!" Sanggah Zean buru-buru.

"Oh ya...?? baiklah.. kalau begitu tolong antarkan Aku ke tempat tadi.. Aku ingin pulang dengan tuan Kenan saja..!!"

"Sial.. kenapa dia jadi mengancam ku. Seharusnya dia tahu bahwa selama ini Aku banyak mengeluarkan uang untuknya karena Aku memang suka padanya dan cemburu jika dia justru lebih memperhatikan laki-laki lain.. kenapa gadis bodoh ini tidak peka sama sekali malah justru mengolok-olok Aku seperti ini..!!" Batin Zean seakan berontak.

"Baik.. jika itu mau kamu.. akan Aku antar kan kamu pada si brengsek itu..!!" Ucapnya dengan sangat ketus, Zean merasa Gengsi kali ini ia tidak akan merendahkan diri lagi pada gadis tersebut.

Lian hanya tersenyum simpul, ia memang suka dengan Tuan Kenan tersebut tapi hanya sebatas ingin mengetahui siapa laki-laki itu sebenarnya karna meski baru pertama kali bertemu Lian sudah merasa seperti ada sesuatu yang begitu Familiar ia rasakan. Kebetulan sekali Zean justru bersikap seperti ini, hingga ia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk kembali menemui laki-laki itu lagi. Meski sebenarnya Lian juga tahu Zean tidak akan melakukan hal yang ia minta tadi.

Zean langsung memutar mobilnya pelan, Seperti yang sudah Lian duga sejujurnya ada keraguan terpancar dari wajah laki-laki tersebut. Meski Hal demikian dapat dirasakan Lian juga, namun gadis itu tetap membiarkan Zean tetap pada keputusannya. Ia sengaja melakukan hal tersebut untuk memberinya pelajaran atas perbuatannya tadi.

"Kamu bisa menggertak ku.. Aku juga bisa Zean.. Kamu pikir kamu siapa, jangan panggil Aku Maisie jika Aku tidak bisa menindasmu juga." Gerutunya dalam hati dengan begitu congkak dan senyum penuh kebanggaan.

Tiba-tiba NGIIIKKKKK !! Zean mengerem laju kendaraannya dengan spontan ke tepi, mendadak Lian hampir terhempas ke depan.

"Kurang ajar nih orang..!!" Makinya masih dalam hati, meski kesal namun Lian juga senang karena Zean memang sudah berhasil ia kerjai.

"Kenapa berhenti..?? Resort Blue Sea masih jauh tuan muda Zean..!!"

"Jangan memprovokasi Aku lagi Mai.. jika kamu tidak ingin Aku berbuat sesuatu padamu..!!" Ucapnya seperti menahan kekesalan.

"Oh.. Aku takut sekali, kenapa tuan muda tidak mengaku saja bahwa sebenarnya Anda iri dengan tuan Kenan.. dan cemburu karena Aku lebih tertarik padanya.. Benar kan..??"

"Maisie...!! abis kamu malam ini..!!" Zean langsung menekan sebuah tombol yang membuat kaca mobil bertambah gelap dan kursi yang diduduki Lian dan Zean sandarannya menjadi lurus ke belakang hingga membuat tubuh keduanya terbaring. Gadis itu terkejut karna tiba-tiba tubuhnya terbanting ke belakang dalam keadaan berbaring sedang Zean langsung menindih tubuhnya.

"Zean apa yang ingin kamu lakukan.. jangan macam-macam!!" Gadis itu langsung panik.