webnovel

Bab 8

Malam...

Kaizen bersembunyi di belakang perpohonan.

Hal ini terjadi kerana dia menemui puluhan bandit sedang beristirahat.

Mereka menyalakam api unggun dan menari.

"Mereka terlalu meremehkan hutan bukan?"

"Apakah mereka tidak takut monster menyerang mereka ketika mereka lengah?"

Kaizen menggelengkan kepalanya melihat kebodohan bandit ini.

Di hutan ini tidak hanya ada monster yang kuat tapi juga yang cerdik.

Mereka sering menggunakan perangkap untuk menjebak target mereka.

Kaizen berencana untuk melepaskannya tetapi dia teringat bahwa jika ingin memasuki kota dia harus memilki uang.

Kaizen tidak memiliki uang dan beruntungnya dia bertemu bandit ini.

Setelah beberapa menit berlalu, para bandit tertidur lelap.

Mereka sama sekali tidak berjaga.

"Mereka ini bodoh sekali."

"Tidak berjaga ketika berada di hutan." ucap Kaizen.

Kaizen menciptakan pasir dan mengubur mereka dengan pasir.

Mereka pasti akan mati kerana tidak memilki udara untuk bernafas.

Kaizen mencari di sekitar. Dia mencari uang yang disimpan oleh mereka.

Dia melihat beberapa kantong besar. Kaizen melihat isi di dalamnya.

Dia melihat sejumlah koin emas di dalamnya.

"Ini? Mereka terlalu kaya bukan? Apakah bandit sekaya ini?" ucap Kaizen.

Ini pertama kalinya dia melihat seseorang dengan uang sebanyak ini.

Kaizen mengambil kantong kecil dan mengisi emas ke dalam kantong itu.

Setelah selesai, dia menuju ke Desa Biles yang tidak terlalu jauh dari sini.

**********

Beberapa hari telah berlalu, akhirnya Kaizen telah tiba di Desa Biles.

Desa Biles lebih maju sedikit daripada Desa Azure.

Penduduk Desa Biles juga lumayan banyak.

Kaizen membayar 1 koin emas untuk masuk ke dalam Desa Biles.

Kaizen menuju ke penginapan yang paling populer di Desa Biles.

"Tuan ingin menginap berapa hari." ucap resepsionis.

Resepsionis kemudian melihat ke arah Kaizen.

Dia tidak bisa menahan keterkejutannya kerana Kaizen sangat tampan.

Ini pertama kalinya dia bertemu dengan seseorang setampan Kaizen.

Rambut berwarna putih dan mata biru merah di masing-masing mata.

"Anu? Berapa harganya untuk satu minggu?" tanya Kaizen.

Resepsionis akhirnya tersadarkan ketika Kaizen memanggilnya.

Mukanya memerah kerana dia terlalu malu. Dia tanpa sadar melamun kerana ketampanan Kaizen.

"5 koin emas untuk satu minggu." ucap resepsionis itu.

Kaizen mengeluarkan 5 koin emas dari kantongnya dan memberikannya kepada resepsionis.

Resepsionis itu menerima koin emas daripada Kaizen.

Dia kemudian memberikan kunci kamar kepada Kaizen.

"Kamar anda berada di lantai dua." ucap resepsionis.

"Baiklah." ucap Kaizen.

Kaizen menerima kunci dari resepsionis. Kaizen berjalan menuju ke lantai dua.

Dia membuka pintu kamarnya. Dia sedikit kaget kerana kamarnya lumayan bagus.

Kasurnya empuk, ada juga meja yang bagus di sebelah jendela.

Lemari juga terbuat dari kayu yang berkualitas. Ada juga kamar mandi.

Kaizen pergi mandi kerana sudah berapa bulan dia tidak mandi.