Saat ini mereka seharusnya makan bersama dimeja makan ini bukannya malah berada pada momen yang cukup menegangkan ini. Apalagi sebelumnya Laki-laki tampan ini telah membuat Melati sedikit kesulitan bernapas sebelumnya hanya karena sebuah ciuman dan pipi dari Melati bahkan saat ini memerah mengingat kejadian beberapa menit yang lalu apa lagi saat ini dirinya yang berbeda di posisi yang begitu dekat dengan Tuan muda tampan Albino yang merupakan suaminya ini.
"Apakah sudah puas menatap kearah wajah ku? jika sudah sekarang malah." ucap dari laki-laki tampan itu seakan-akan makan dalam posisi memangku Melati bukanlah hal yang sulit.
"Tidak. Sebenarnya aku duduk sendiri saja anda tidak akan bisa makan dengan nyaman jika aku ada dalam posisi ini....," ucap Melati yang berusaha pindah tempat.
"Duduk disini saja dan makan dengan nyaman atau.... kamu ingin aku makan kamu?" ucap dari Tuan muda tampan ini membuat Melati sedikit merinding mendengar ucapannya.
"Baiklah makan disini saja." ucap Melati akhirakhir saat ini membuat suaminya ini menyemprotkan handsanitizer ke tangannya sebelum mereka makan tentunya tangan harus dipastikan bersih.
"Makanlah." ucap laki-laki tampan itu setelah memberikan paha ayam goreng KFC ke Melati yang langsung saja dimakan oleh Melati yang memang sedang merasa lapar.
"Aku pikir ayam ini akan lebih enak dari dugaan ku, tapi ternyata tidak jauh beda dengan yang di masak Ibu bahkan masakan ibu lebih enak dan bisa nambah." batin Melati yang saat ini bisa merasakan sendiri rasa ayam goreng tepung yang begitu menggiurkan di iklan televisi ternyata enak tapi tidak seenak masakan ibunya tercinta.
"Apakah tidak enak?" tanya laki-laki tampan yang tampaknya bisa melihat ekspresi Melati dari jarak dekat.
"Enak kok." ucap Melati yang saat ini dirinya diambilkan kembali ayam goreng oleh suaminya padahal Melati belum menghabiskan makanan yang sebelumnya. Karena Melati tampak melihat suaminya yang menikmati makanan ini dari pada nanti suasananya berubah menjadi canggung kembali lebih baik melati sibuk makan saja.
"Tuan ada saus." ucap Melati yang menunjuk pipinya sendiri bermaksud memberi tahu suaminya jika ada saus yang menempel pada pipi tuan muda tampan ini.
"Emmuach, emuach, emuach."
"Aku tidak minta cium tapi memberi tahunya jika pipinya ada noda saus." batin Melati yang saat ini hanya bisa diam ketika pipinya dicium oleh suaminya. Karena tuan muda tampan ini tampaknya salah paham.
"Sangat manis." ucap Tuan muda tampan yang baru saja selesai menjilat pipi Melati yang ada sedikit saus.
"Anda salah paham maksud saja di pipi anda ada saus. Tapi anda selalu mencari kesempatan untuk mencium ku....," batin Melati yang saat ini merasa kesal.
"Mengapa kamu terlihat kesal aku hanya membantu membersihkan wajahmu yang cantik agar tetap terlihat cantik." ucap Tuan muda tampan itu.
"Anda selalu saja mencari kesempatan." ucap Melati yang bergumam pelan.
"Tentu saja kenapa tidak. Aku akan merasa sangat senang jika aku berkesempatan untuk memakan mu kapanpun dan dimanapun." ucap Tuan muda cacat itu yang saat ini berhasil membuat Melati langsung pindah tempat duduk.
"Tuan muda cacat yang mesum." batin Melati yang tentu saja merasa sedikit lega saat ini bisa duduk di kursi yang lebih nyaman daripada pangkuan tuan muda mesum itu.
"Istriku kamu tidak sedang mengutuk Suami mu sendiri bukan?" ucap dari tuan muda cacat itu saat ini membuat kursi tempat duduk Melati menjadi begitu dekat dengannya.
"Tentu saja tidak tuan saya tidak akan mungkin memiliki keberanian sebesar itu." ucap Melati yang saat ini berbicara dengan suaranya yang terkesan terlalu begitu ceria padahal dalam hatinya sedang menahan kesal.
"Baguslah jangan memanggilku dengan sebutan tuan atau anda lagi itu tidak cocok dengan ku." ucap Tuan muda tampan itu yang membuat Melati bingung.
"Lalu saya harus panggil apa?" ucap Melati yang saat ini terlihat bingung.
"Panggilan yang manis layaknya pasangan kekasih yang saling mencintai." ucap dari Tuan Muda cacat itu yang saat ini berhasil membuat Melati bertambah bingung karena selain Melati sebelumnya tidak pernah memiliki kekasih menurut Melati panggilan manis sepertinya tidak cocok untuk suaminya yang cukup misterius ini. Walaupun memang tidak bisa dipungkiri Suami Melati ini begitu sangat tampan.
"Aku tidak tau panggilan apa yang cocok untuk anda... aku...," ucap Melati yang saat ini terkejut karena tiba-tiba bibirnya di lumut dengan cukup ganas.
"Huuft...huft... huft." Melati yang sedang mengatur napas.
"Jika kamu masih memanggil ku dengan sebutan aku atau Anda jangan salahkan aku jika aku akan terus menciumi atau mungkin bisa lebih dari sekedar ciuman panas." ucap Tuan muda cacat itu dengan raut wajah serius saat ini membuat Melati merasa sangat kesal padanya.
"Tidak Suamiku jangan lakukan hal itu lagi biarkan saja aku makan dengan tenang saat ini." ucap Melati yang saat ini lebih memilih memanggil Suaminya itu dengan sebutan Suamiku saja.
Tampaknya tuan muda tampan itu setuju dan tidak mempermasalahkan panggilan Melati untuknya. Walaupun wajah dari tuan muda tampan itu terlihat seperti sedang menimbang-nimbang keputusan tapi setidaknya dia tidak bertingkah nekat ketika mereka sedang di meja makan.
"Baiklah habiskan makan mu....," ucap Tuan muda tampan itu yang hanya ditanggapi oleh Melati dengan anggukan kepala karena Melati tidak berani menoleh kesamping.
"Alhamdulillah aku sudah kenyang." ucap Melati karena memang Melati telah menghabiskan 3 paha ayang goreng tepung dan 2 dada ayam goreng tepung yang cukup enak walaupun tidak seenak masakan Ibunya.
Tapi tentunya Melati lebih memilih terus Makan dengan cukup banyak sebelum dirinya mungkin saja nanti dikerjai lagi eh suaminya yang cukup kuat walaupun sedang duduk diatas kursi roda saat ini.
"Alhamdulillah minumlah." ucap Suami Melati yang saat ini memberikan melati Air mineral.
"Alhamdulillah. Terimakasih." ucap Melati yang saat ini merasa benar-benar akan bertambah gendut jika suami selalu saja memberinya makanan sebanyak yang dia ingin seperti hari ini. Karena bisa dikatakan Melati tidak pernah makan ayam sebanyak ini sebelumnya.
"Tuan... maksud ku Suamiku tidak minum setelah makan?" tanya Melati.
"Alhamdulillah sudah minum." ucap Suami Melati yang baru saja menghabiskan setengah botol sisa air minum dan Melati sebelumnya.
"Aku rasa dirinya memang selalu saja suka membuat aku terkejut seperti saat ini. Seharusnya dia tau tadi aku minum dari botol itu yang berarti itu adalah dia minum air yang sebelumnya telah ku minum. Apakah dia takut miskin?" batin Melati yang tidak habis pikir.
"Tidak perlu kaget seperti itu aku hanya minum air dari botol yang setengahnya tadi kamu minum, bahkan tadi sebelumnya kita telah berciuman. Kamu mau aku mengulanginya lagi agar kau ingat?" ucap Suami Melati yang berhasil membuat Melati menutup mulutnya dengan tangan sambil menggelengkan kepalanya.
"Ternyata dia bukan takut miskin tapi dia memang berniat ingin memakan ku." batin Melati yang saat ini cukup merasa deg-degan tidak beraturan.
Jangan lupa simpan keperpustakaan, komentar, review dan vote jika kalian menyukai cerita ini. Terimakasih....