webnovel

Belum Berakhir

Semua berawal ketika seorang gadis pindahan yang sukses membuat ketua geng jatuh hati namun enggan untuk mengatakannya terlebih dahulu. Gengsi? Mungkin. Di awal pertemuannya selalu saja ada pertikaian diantara mereka berdua. Apakah Si ketua geng bisa mengungkapkan perasaannya? "Ehh, sorry? Gue nggak sengaja" "Sorry-sorry, kalo jalan tuh pake mata!" Seseorang yang terus memperjuangkan cintanya. Karena ia tahu bahwa semuanya masih bisa di perbaiki, semuanya masih bisa untuk bersama karena semuanya masih belum berakhir.

Ervantr · วัยรุ่น
Not enough ratings
282 Chs

Kencan

"Gimana Zo? Udah ngaku dia?" tanya Jimmy, yang menunggu Kenzo diparkiran.

"Enggak, jadi langsung gue bunuh aja," jawab Kenzo santai.

Jimmy geleng kepala, tak habis pikir dengan sahabatnya yang satu ini. Jimmy tau kalau Kenzo tadi sedang dikuasai oleh emosi, dan tidak bisa mengendalikannya. Jimmy sudah mengetahui semua tentang Kenzo, karena mereka sudah bersahabat sejak lama.

"Ayo cabut, Zo! Nanti gue suruh orang buat ngurusin ini semua, gue takut kalo lo ketahuan dan masuk penjara, gue gak mau itu terjadi!" ucap Jimmy khawatir.

Kenzo mengangguk, dan melajukan motornya, diikuti oleh Jimmy dibelakangnya.

Setelah kejadian disekolah tadi, Kenzo melajukan motor menuju mansion kediamannya, sedangkan jimmy langsung ke markas The Lion King.

Sesampai dirumah, Kenzo meletakkan tas diatas meja dan langsung menuju kamar mandi, karena badannya sudah lengket oleh keringat dan berbau amis karena darah.

Setelah selesai mandi, Kenzo merebahkan tubuhnya diatas kasur dan mulai menghubungi seseorang.

"Hallo," suara seseorang dari seberang sana.

"Hallo pacarnya Kenzo, ntar malem sibuk gak?" tanya Kenzo to the point.

"Gue mau ngajak lo kesuatu tempat, bisa gak?" tanya Kenzo.

"Kemana?"

"Ada deh, lihat nanti aja ya"

***

Nata mengedarkan pandangan sambil berdecak kagum.

"Suka nggak?" tanya Kenzo menoleh kearah Nata.

"Suka! Makasih ya, Zo. Udah ngajak gue kesini. Jujur gue udah lama banget gak liat pasar malam gini, gue seneng banget," jawab Nata sambil tersenyum.

Yap! Kenzo mengajak Nata ke pasar malam, dengan tujuan supaya gadisnya tidak memikirkan kejadian disekolah itu.

"Baguslah kalo lo seneng, dan itupun juga buat gue seneng! Tetap tersenyum seperti ini, dan lo jangan pernah takut, karena ada gue yang akan slalu jaga lo," ucap Kenzo sambil menggenggam kedua tangan Nata.

"Iyaaa makasih ya"

"Mau main gak?" tanya Kenzo.

"Mau. Gimana kalo kita naik bianglala itu?" ucap Nata sambil menunjuk bianglala.

"Ayo," jawab Kenzo dan menarik tangan Nata.

Setelah bermain bianglala, Kenzo dan Nata memutuskan untuk berkeliling, dengan tangan yang saling bertautan.

"Mau itu gak?" tanya Kenzo sambil menunjuk orang yang sedang berjualan kembang gula.

Nata menggeleng.

"Kalo ice cream?"

"Mauuuu"

"Gak jadi deh"

"Gue cuma becanda, ayo!" ajak Kenzo, dan menarik tangan Nata menuju kedai ice cream.

"Nih!" Kenzo menyodorkan ice cream kepada Nata.

"Thanks, Zo," ucap Nata senang dan menerima ice cream itu, kemudian mulai melahapnya.

Kenzo tersenyum melihat Nata memakan ice cream itu dengan lahap.

"Dasar hantu ice cream," batin Kenzo dan terkekeh geli.

Tanpa mereka sadari, tak jauh dari sana ada dua orang perempuan berdiri menyaksikan kebersamaan mereka! Dan mengepalkan tangan kuat, tidak suka melihat pemandangan didepannya itu!

***

Nata berjalan bersama Kenzo dikoridor sekolah. Murid belum begitu ramai datang, karena Nata dan Kenzo berangkat lebih pagi, dengan alasan Nata tidak ingin kesiangan dan terlambat. Alhasil Kenzo menuruti dan bangun pagi dengan cara memasang Alarm dan meletakkan alarm itu dekat telinganya.

"Gue ke kelas ya, lo belajar yang rajin, nanti gue tunggu dikantin pas jam istirahat," ucap Kenzo setelah sampai didepan kelas Nata, dan mengelus rambut Nata lembut.

"Iya, lo juga! Jangan cabut sama temen-temen lo itu," jawab Nata sambil menatap Kenzo.

Kenzo mengangguk dan melangkah menuju kelasnya.

Setelah Kenzo pergi, Nata berbalik dan melangkah menuju kursinya. Tapi ada yang aneh! Semenjak kedatangan Nata, semua sahabatnya tidak membuka suara sama sekali.

"Tumben kalian kalem gini! Biasanya setiap kali gue dateng, kalian pada heboh. Ada masalah ya?" tanya Nata menatap semua sahabatnya.

"Yang ada masalah disini itu lo!" ucap Amanda dan menoleh kearah Nata.

"Maksudnya?" tanya Nata dengan kening mengernyit.

"Kenapa lo sembunyiin semua dari kita? Lo nggak nganggep kita sahabat?" ucap Arrabella.

"Maksud kalian ini apa? Gue gak ngerti! Langsung to the point aja," ucap Nata, yang bertambah bingung dengan semua sahabatnya.

"Ck! Kemarin ada yang neror lo disini, tapi lo gak cerita sedikitpun sama kita, dan gue tau malah dari Libra! Kenapa sih, Nat? Lo tertutup banget sama kita, lo benar benar gak nganggep kita sahabat?" ucap Keysia panjang lebar dan mendongak menatap Nata.

Nata merasa tersudutkan! Dan ternyata itu masalah yang menyebabkan semua sahabatnya mendiamkannya.

"Bukan gitu! Kalian cuma salah paham, Gue slalu nganggep kalian sahabat gue! Kemarin gue gak sempat cerita. Asal kalian tau, gue gak satu kali ini aja diterror kek gini, udah sering. Dan karena itu juga gue pindah sekolah kesini, tapi sampe sekarang gue gak tau pelakunya siapa, dan gue ngerasa gak punya musuh sama siapapun!" Nata menjelaskan semuanya, karena tak ingin sahabatnya salah paham, dan berpikiran yang tidak tidak.

Semua sahabat Nata mendengarkan penjelasan Nata dengan baik, dan merasa bersalah telah mendiamkan Nata.

"Jadi gitu ya, Nat. Sorry ya, tadi kita diemin lo, dan nuduh lo nggak nganggep kita sahabat," ucap Arrabella merasa bersalah.

"Tapi lo tenang aja, Nat. gue akan bantu lo cari tau orang yang nerror lo itu. Lo jangan ngerasa sendiri, kalo ada apa apa cerita sama kita dan kita siap bantu lo," ucap Amanda.

"Iya, thanks semuanya. Kalian emang sahabat terbaik gue!" Nata tersenyum dan memeluk semua sahabatnya.

***

Setelah mengetahui insiden yang sering terjadi pada Nata, semua sahabatnya lebih waspada jika ada lagi yang ingin meneror Nata. Bahkan sampai ke toilet pun Nata dikawal oleh semua sahabatnya itu, dengan tujuan takut terjadi apa apa, atau bisa saja Nata dibully lagi oleh Angeline seperti bulan lalu.

"Oh iya Cia, kemarin gue liat lo dicafe resto, gue liat lo bareng Angeline disana! Atau jangan-jangan lo kerjasama sama dia buat nerror Nata?!" ucap Amanda penuh selidik.

"Lo ngomong apa sih, Man! Yang bener aja lo, masa iya gue sama Angel. Lo kan tau kita kek gimana sama dia, dan lagian ya, untungnya neror Nata buat gue apa coba?!" Gracia membantah tuduhan Amanda kepadanya.

"Iya, Man. Lo salah liat kali. Lagian ya, ngapain juga Gracia kerjasama sama Angel buat neror gue," ucap Nata.

"Nah bener tu Man, gak mungkin Gracia niat buat nyakitin sahabatnya sendiri, dan Angel gak mungkin pakai cara gitu gituan, atau main teror gitu," ucap Arrabella menimpali.

"Masa iya gue salah liat, gue harus lebih mastiin lagi kalo yang gue liat itu bener bener lo Cia! Dan gue curiga sama lo," batin Amanda.

"Yaudah deh, mungkin bener gue yang salah liat! sorry ya Cia, gue udah nuduh lo yang enggak-enggak," ucap Amanda.

"Iya, Man. santai aja kali," jawab Gracia sambil tersenyum kearah Amanda.

"Nat, temenin gue ke toilet bentar dong," ucap Amanda.

"Yaudah ayo. Kalian tinggal bentar ya, nanti kita balik lagi," ucap Nata seraya berdiri dan melangkah pergi menuju arah toilet bersama Amanda.