webnovel

Belum Berakhir

Semua berawal ketika seorang gadis pindahan yang sukses membuat ketua geng jatuh hati namun enggan untuk mengatakannya terlebih dahulu. Gengsi? Mungkin. Di awal pertemuannya selalu saja ada pertikaian diantara mereka berdua. Apakah Si ketua geng bisa mengungkapkan perasaannya? "Ehh, sorry? Gue nggak sengaja" "Sorry-sorry, kalo jalan tuh pake mata!" Seseorang yang terus memperjuangkan cintanya. Karena ia tahu bahwa semuanya masih bisa di perbaiki, semuanya masih bisa untuk bersama karena semuanya masih belum berakhir.

Ervantr · วัยรุ่น
Not enough ratings
282 Chs

Curhat Amanda

Sesampai di Mall, mereka semua berkeliling dan melihat lihat wahana yang ada disana.

"Mau main?" tawar Kenzo menoleh pada Nata.

"Enggak. Gue mau liat-liat aja," jawab Nata.

"Man, kita kesana yuk?" ajak Jimmy pada Amanda.

"Guys, gue kesana bareng jimmy ya," ucap Amanda pada semua sahabatnya.

"Mau ice cream?" tanya Kenzo pada Nata, tanpa menghentikan langkah kakinya.

Nata mengangguk.

"Tunggu bentar ya," ucap Kenzo, dan melangkah menuju tempat ice cream.

"Nih." Kenzo kembali membawa ice cream, dan menyodorkan kedepan Nata.

"Thanks, Zo." Nata mengambil ice cream itu.

Kenzo menghentikan langkahnya karena melihat Nata berhenti. Kenzo melirik Nata dan ikut memusatkan pandangan kepada objek yang sedang dilihat gadisnya.

"Kenapa?"

"Gak ada. Yuk lanjut jalan," ucap Nata dan menarik tangan Kenzo.

Kenzo mengangguk dan berjalan, sesekali menoleh kebelakang melihat objek yang dilihat Nata tadi.

Setelah dari mall, kenzo mengantarkan nata pulang kerumah. Kemudian melajukan motornya menuju mall tadi, ada sesuatu yang ingin dibeli kenzo untuk gadisnya.

Sesampai disana kenzo membeli dan langsung membayarnya, kemudian melangkah keluar dari mall. Sedangkan barang yang dibeli akan diantar sesuai alamat.

Nata merebahkan tubuhnya diatas kasur, karena lelah sedari tadi berkeliling dimall. Nata mengeluarkan ponsel dari saku seragam dan mengeceknya jika ada notif yang masuk, namun tak ada. Nata bangkit berdiri dan melangkahkan kaki menuju kamar mandi.

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan nata dengan wajah yang sudah segar dan bersih.

"Nata, buka pintu nak, ada yang dateng tuh, mama lagi sibuk didapur nih!" Teriak salsabila mama Nata dari dapur.

"Iya mah!" Jawab nata sedikit berteriak dan melangkah keluar dan membuka pintu.

Nata celingukan ke kanan dan kekiri, namun tak ada orang. Saat melihat kedepan, mata nata melebar melihat sebuah boneka beruang yang berukuran besar didepan rumahnya. Nata baru ingat, boneka itu persis seperti boneka yang dilihatnya dimall tadi. Tapi siapa yang memberikannya? Dengan susah payah mengantar kerumahnya seperti ini?

Ponsel nata berbunyi menandakan ada notifikasi masuk, dengan cepat nata membacanya.

Ternyata kenzo lah yang mengirim boneka itu. Dengan cepat nata membalasnya.

Setelah membalas pesan kenzo, nata mendongak menatap boneka itu, dan berlari memeluknya.

***

Nata dan sahabatnya tengah fokus menyimak apa yang sedang dijelaskan oleh gurunya didepan kelas. Sesekali Nata mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan dari guru itu.

"Bosen gue!" Ucap Amanda berbisik pada nata yang tengah fokus kepapan tulis.

"Bentar lagi juga keluar main, Man" Jawab Nata tanpa menoleh.

Benar saja, belum berapa menit Nata bicara, akhirnya bell istirahat berbunyi juga. Nata membereskan buku dan bersiap untuk pergi ke kantin bersama sahabatnya.

Saat dipertengahan jalan menuju kantin, Nata mengangkat tangan Amanda yang sedang digandengnya keatas.

"Perasaan lo gak pernah make cincin deh man, kapan lo beli?" Tanya Nata menatap cincin yang ada pada jari Amanda.

"Oh ini! Gue lupa belum cerita sama kalian, jadi gini ceritanya"

Flashback.

"Man, kita kesana yuk" Ajak Jimmy pada Amanda.

"Guys, gue kesana bareng Jimmy ya" Ucap Amanda pada sahabatnya.

Setelah berpamitan, Jimmy menarik tangan Amanda menjauh dari sana, Amanda mengikuti.

"Kita mau kemana Jim?" Tanya Amanda menoleh pada Jimmy yang berjalan disampingnya.

"Oh iya, kek nya kita duduk disini aja" Jawab Jimmy seraya menarik tangan Amanda supaya duduk disampingnya.

"Man, gue punya sesuatu buat lo!" Ucap Jimmy sambil membuka tas sekolahnya.

"Ini buat lo!" Ucap Jimmy sambil menyodorkan sebuah cincin kedepan Amanda.

"Sebenarnya dengan cincin ini gue mau ungkapin perasaan gue sama lo, kalo gue tuh suka sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue?" Ucap Jimmy sambil menatap Amanda.

"Kalo lo gak jawab sekarang juga gpp sih man, gue gak akan maksa lo. Jadi lo tenang aja, gak usah panik gitu juga mukanya" Ucap Jimmy sambil terkekeh.

"So-sorry ya Jim, kek nya gue butuh waktu deh sama apa yang lo bilang barusan" Jawab amanda sambil menunduk.

"Iya gak papa kok, gue ngerti. Gue tau ini terlalu cepat buat lo, gue akan sabar nunggu jawaban dari lo, Man" Ucap Jimmy sambil memegang kedua tangan Amanda.

"Lo pakai cincin ini ya, gue bakal sedih kalo lo tolak pemberian dari gue! Gak lala kalo lo gak jawab sekarang, anggap aja ini hadiah dari gue buat lo" Ucap Jimmy.

"Biar gue yang pasang ketangan lo" ucap Jimmy mengambil cincin itu dan memasangkannya ketangan Amanda.

"Makasih Jim, dan sekali lagi sorry" Ucap Amanda pelan.

"Iya gak papa, santai aja" Ucap Jimmy dan mengacak rambut Amanda.

"Kita balik yuk! Pasti lo capek keliling dari tadi" Ucap Jimmy.

Flashback off.

"Jadi gitu!" Ucap Amanda setelah menceritakan semua pada sahabatnya.

"Menurut kalian? Gue jahat ya sama Jimmy?" Tanya Amanda sambil menatap semua sahabatnya.

"Nggak kok, Man! Lo cuma butuh waktu aja buat jawab perasaan Jimmy. Kalo lo suka sama Jimmy ya lo terima, kalo sebaliknya ya lo tolak! Ikuti apa kata hati lo, Man" Ucap Nata sambil menatap Amanda.

Amanda mengangguk, dan merasa sedikit lega mendengar jawaban Nata.

***

Nata memutar pensil diatas meja, keadaan kelas begitu hening, karena tengah mengadakan ujian untuk kenaikan kelas.

Nata menoleh kesamping, namun tak menemukan Gracia disana. Nata menghela nafas pelan, sudah sebulan dengan kepindahan Gracia ke aussie dan gracia juga mengabari Nata kalau dirinya sudah mendapat sekolah baru disana.

"Nat, lo udah siap? Kenapa malah ngelamun?" Tanya Amanda dengan suara pelan sambil menepuk tangan Nata.

"Ehh enggak! Gue lagi mikir nih" Alibi Nata yang tersadar dari lamunannya.

"Anak anak, waktu kalian tinggal 15 menit, silahkan periksa kembali kertas ujian kalian!" Ucap seorang pengawas.

Nata berdiri dan seraya melangkah kedepan kelas untuk mengumpulkan kertas ujian, disusul oleh semua sahabatnya.

"Hari pertama kita ujian berjalan dengan lancar, semoga sampe minggu depan gak ada kesulitan" Ucap Keysia memulai pembicaraan.

"Iya semoga aja! Makanya kita harus lebih fokus belajar, supaya kita dapet nilai yang memuaskan" Ucap Nata dan melangkah keluar kelas.

"Gimana ujiannya? Ada yang sulit?" Tanya Kenzo mendekat kearah Nata, karena sedari tadi ia menunggu Nata diluar kelas.

"Sekarang belum ada yang sulit, mana tau besok. Gue harus lebih belajar giat lagi! Kalo lo? Belajar gak? Tanya Nata.

"Belajar gak belajar, gue udah pinter, dari lahir lagi!" Jawab Kenzo dengan bangga.

Nata mencebikkan bibir dan memutar kedua bola matanya malas, mendengar jawaban dari Kenzo.

"Kantin yuk Nat, laper gue!" Ucap Keysia yang berdiri disamping Libra, kekasihnya.

Sesampai dikantin, mereka semua duduk dikursi masing masing, dengan keysia dan indah yang pergi memesankan makanan.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya pesanan mereka datang, tanpa buang waktu mereka mulai melahapnya.