"Dia sekarang baik-baik saja. Setidaknya, untuk saat ini keadaan wanita ini baik-baik saja," ujar pria itu.
Tampak wajah Ares, Bang Nico, serta Papa memucat. Dan aku sangat yakin kalau tampangku pun sudah sepucat mayat.
"Jangan pernah coba-coba menyentuh Siena, apalagi menyakiti dia," aku berkata dengan penuh penekanan.
Terdengar suara tawa dari si penculik. Tawa yang terdengar mengejek dan meremehkan. Aku mengepalkan tanganku dan mengatupkan bibirku rapat-rapat. Aku tidak ingin mengatakan sesuatu yang bisa menyinggung penculik itu yang malah akan memperumit keadaan nantinya. Aku menghela napas panjang.
"Apa maumu?" tanyaku dengan nada ditenang-tenangkan. Meskipun suaraku terdengar agak bergetar.
"Mauku?" pria itu balik bertanya. "Aku ... kuyakin di sana juga ada 'Tuan' Orion Daxton. Dia pasti sedang ikut mendengarkan pembicaraan kita kan, Tuan Swarga Mahardika?" ujarnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com