Luna tidak tahu kenapa Aodan tidak berubah kembali, sepanjang hari ia hanya menghabiskan waktunya dengan wujud kadalnya dan makan dengan tenang di atas meja, melotot ke arah Luna seolah ia tengah mengutuk wanita yang mengurungnya di dalam toples.
Luna tidak peduli, semarah apa pun Aodan kalau disuguhkan makanan pasti akan luluh, ia mencungkil buah naga dan memasukkannya ke dalam blender, bercampur dengan es batu yang sudah ia hancurkan.
"Aku harus pergi ke supermarket, bahan makanan yang kita miliki sudah habis." Luna melirik Aodan yang menggigit daging ayam seperti seekor anjing dengan wujud kadalnya, ia hanya mengelus dada. "Apa kau ingin ikut?"
Si kadal hitam itu mengibaskan ekornya hingga piring yang ada di depannya bergetar.
"Apa? Kau tidak ingin ikut?" Luna mencibir, menutup blender dan menekan tombolnya, suara mesin itu memenuhi ruang makan yang hanya diisi oleh seorang manusia dan seekor kadal yang menempel di meja makan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com