Aodan menceritakan semua yang ia dengar pada sang Putri, tidak luput sedikit pun, mulai dari percakapan antara Abigail dan Jenderal, lalu dugaan Liu.
Sang Putri mendengarkannya dengan tenang, tidak ada rasa panik sedikit pun apalagi khawatir. Baginya kedua orang tuanya itu bukan orang yang pantas untuk dilindungi, mereka bahkan tidak peduli dengan penderitaannya.
"Ayo kita pergi." Aodan menahan napasnya, melihat ke sekitar dengan gelisah. "Kita bisa pergi ke tempat yang jauh, tempat yang bisa membuatmu bebas!"
Aodan selalu punya mimpi ketika ia mengucapkan kata bebas pada sang Putri, ia ingin melihat sang Putri bahagia tanpa beban bersama dengan dirinya.
"Bisakah?" tanya sang Putri dengan suara tertahan, ia mengalihkan pangan ke arah gulungan kertas yang masih terikat rapi. "Aku … memiliki kehidupan seperti orang biasa?"
"Pasti bisa." Aodan menganggukkan kepalanya, ia sudah mengetahui rencana Jenderal dan Abigail, ia tidak akan mudah dibodohi oleh mereka.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com