"Aku tidak ingin mengurus anak kecil," kata Abigail dengan suara gemerutuk yang keluar dari giginya, sebuah es batu dengan potongan kecil berhasil ia kumpulkan dari pelayan yang datang mengantarkan makanan ke tenda mereka. "Kau kan perempuan, kau saja yang urus."
Istvan masih berusia lima belas tahun, ia duduk di depan Abigail yang jelas lebih tua tiga tahun darinya, menatap seorang bocah laki-laki yang menggigit sebuah dendeng kering hingga air liurnya menetes-netes.
"Kenapa aku?"
Istvan memang perempuan, tapi ia juga berlatih pedang dan panah, apa yang Abigail lakukan juga ia lakukan.
"Aku tidak bisa membuat susu," kata Abigail dengan enteng, lalu menunjuk ke arah tiga anak yang berlarian mengambil roti yang dibawakan oleh pelayan. "Aku akan mengurus mereka bertiga dan kau akan mengurus bocah itu."
Istvan menatap bocah laki-laki yang tidak mengerti apa-apa, berusaha mengyunyah dendeng yang keras, tapi giginya yang kecil itu masih tidak bisa menggigit keras.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com