Pembantu Luna melihat pesan yang dikirimkan oleh Luna dan tidak merasakan firasat apa pun, ia dengan sabar menunggu pesanan jus mangga milik Luna dan jus apel miliknya siap.
Setengah jam kemudian, jus yang ia pesan sudah siap. Pembantu Luna, sebut saja namanya Mei melirik ke sekitar dengan bingung.
"Nona masih berbelanja tidak, ya? Kenapa tidak membalas pesan?"
Mei membawa dua gelas minuman yang sudah dikemas dan berjalan menuju toko makanan, raut kebingungan terlihat dengan jelas di wajahnya.
Toko makanan di pusat perbelanjaan sangat luas, Mei bukan orang yang hapal seluk beluk setiap rak dan ia menunggu di dekat kasir sembari menghubungi Luna.
Ponsel Luna berdering, tapi tidak kunjung menjawab panggilannya, Mei menjadi semakin gelisah dan bergerak mondar-mandir di sekitar kasir, tidak sadar jika kegelisahannya mengundang tatapan heran orang-orang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com