Ada perasaan sesak di dada sang Putri sekarang, yang semakin lama ia bernapas semakin tidak nyaman.
Ratu menatapnya dengan tajam, mengisyaratkan kalau ia tidak akan memberikan penawar racunnya kalau sang Putri tidak melakukan sesuai dengan apa yang diinginkan Raja.
"Aku siap." Pangeran Uderth memejamkan matanya berlutut dengan senyuman lebar di wajahnya.
Aluna menarik napas dalam-dalam, melepas sarung tangannya dan menyatukan kedua tangannya di depan sang Pangeran. Ia memejamkan kedua matanya, perlahan tapi pasti ada cahaya biru yang menyilaukan keluar dari tangannya.
Semua orang yang hadir diam, menatap tanpa berkedip kehebatan yang dimiliki oleh Tuan Putri.
Cahaya biru itu semakin terang, membuat langit yang ada di atas sana gelap, bersinar sangat menyilaukan sehingga semua orang ingin memejamkan matanya karena tidak tahan, Pangeran Uderth yang berlutut di depan Tuan Putri merasakan tubuhnya perlahan-lahan menjadi panas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com