"Luna …."
Aodan memegangi perutnya yang mengeluarkan darah, menatap genangan merah di lantai dengan pandangan yang rumit. Kotak pizza sudah jatuh terbalik ke atas lantai, Aodan bahkan bisa melihat potongan sosis dan tomat yang tumpah bersama dengan saus keju.
Sayang sekali, padahal ia sudah membayangkan ia akan memakannya bersama Luna.
Tapi sayang sekali, keadaannya berubah dalam sekejap mata. Aodan bahkan hampir tidak bisa berpikir apa yang harus ia lakukan berikutnya.
Yang melukainya sekarang adalah Luna, bukan orang lain.
Bukan pula para Ksatria Naga.
Luna tidak mengatakan apa pun, mulutnya terkatup rapat dan matanya telah berubah menjadi hitam sepenuhnya.
Di atas langit, bulan perlahan-lahan mulai tertutup dan merubah apa pun yang ada di sekitarnya menjadi gelap gulita.
Seolah-olah keadaan sekitar saat ini tengah diselimuti dengan energi jahat
yang membuat siapa pun merasakan sesak, dekat dengan kematian.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com