"Apa yang tidak kulakukan untuk kamu? Coba katakan Dinda. Aku sudah memberikan segalanya, materi, kebahagiaan, kamu memang istri kurang bersyukur," kata Mas Denis.
"Aku tidak mau menjawabnya, karena jika aku mengatakan kebenaran, kamu akan menolak. Daripada seperti itu dan berujung dengan perdebatan panjang, lebih baik kamu tanya sama diri kamu sendiri. Apa yang sudah kamu berikan dan lakukan untuk aku," jawabku.
Mas Denis mendengus kesal terdengar dari helaan nafas yang ia buang secara kasar. Kemudian Mas Denis duduk di sofa matanya menatap tajam dan lurus padaku.
"Sebelum kamu merendahkanku, Mas. Seharusnya kamu ingat, siapa yang dulu duluan mengejar dan memperjuangkan cinta. Sebelum terbangunnya sebuah rumah tangga," kataku mengingatkannya pada sejarah hubungan kami.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com