125
Kebaikan mereka memang luar biasa, padahal jika mengingat siapa aku. Rasanya tidak mungkin mereka bisa sebaik ini, hubungan sebagai tetangga pun tidak begitu dekat. Tapi kasih sayang mereka sudah seperti keluarga kandung.
Aku terus berusaha membuka mata, ingin berbicara dengan Pak Anton dan bertanya banyak hal yang ingin aku tanyakan. Sejak tadi mendengar semua obrolan mereka, hatiku diliputi rasa penasaran. Kenapa Mas Denis setega itu padaku, padahal saat itu kondisiku baru saja pulang dari rumah sakit.
Ya, kepingan ingatan itu mulai terkumpul di kepala. Karena tidak mau kejang lagi, aku mencoba untuk tetap tenang. Kasihan Pak Anton, takutnya dia panik lagi seperti tadi. Dalam hati doa terus kupanjatkan semoga Allah memberikan keajaiban padaku untuk segera bangkit dari situasi sekarang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com