***
Dua hari kemudian.
Sophie sudah kembali bugar seperti sebelumnya. Ia dengan Altair dan Milan berpamitan setelah dua hari menginap di kamar tidur Evan.
Kedekatan yang terjalin di antara mereka pun bukan kedekatan biasa. Wanita itu diperbolehkan memanggil Evan dengan nama saja, berbeda dengan panggilan pejabat istana yang lain kepada Evan.
Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Evan sudah menaruh rasa kepercayaan yang tinggi padanya. Ia yakin Sophie yang ia kenal saat ini tidak akan pernah kembali jahat seperti sebelumnya.
"Selamat pagi, Evan."
Sikapnya pun berbeda. Ia terlihat lebih sering tersenyum dari pada murung dan bersedih, beberapa orang yang melihat nuansa yang berbeda dari Sophie langsung terpana melihat kecantikan janda anak satu tersebut.
"Pagi. Kau datang lebih awal dari yang lain, Sophie," balas sapa Evan, melambaikan tangan menyapa wanita itu dengan lembut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com