Setalah serangan cahaya yang membutakan mata, tidak lama kemudian aku mendapatkan penglihatan ku kembali,
Hmm..
"Dimana aku"..
Aku terbangun di sebuah ruangan, atap yang tidak kukenal, kemudian aku mencoba bangun, "arrgh sial.. Badan ku sakit semua, apa-apaan kasur ini, jerami? Dasar game terkutuk" Kemudian muncul sakit kepala yang parah, serasa otakku diaduk-aduk,terbelah menjadi dua dan digabungkan kembali "arrgh game? Apa maksudnya? Apa itu game? Arrhg, Lucas? .. Regulus.. Atlas.. Ibu.. Rigrid.. Lucia.. Matyr.. nama ku Ridrid dari Matyr siapa kamu arrgh". Aku mengalami sakit kepala dengan informasi aneh selama 30 menit. " Sial Air.. Air.. Aku butuh air, Eva tolong air.. " Setelah beberapa lama menunggu, tidak ada tanggapan dari Eva "Sial, dimana kamu Eva" Kemudian aku mendengar suara wanita yang ku merasa nostalgia dan dalam sekejap rasa sakit tadi hanya ilusi saja. "Rigrid kamu, apakah kamu baik-baik saja? " Kemudian aku melihat seorang wanita di jendela dengan rambut biru nya mengingatkanku kepada lautan yang ada di anime atau dokumenter tentang dunia sebelum masa perang dan tercemar oleh polusi.
"Lucia? Maaf bisakah kamu.. Air.. Aku butuh air.. Tolong " Lucia dengan panik buru-buru masuk kerumahku dan memberikanku segelas air. "Uwah, terimakasih, aku berasa hidup lagi kukira aku akan mati" Kemudian Lucia tertawa "hahaha, apa-apaan itu kamu aneh sekali" Sebenarnya aku tidak mengenal wanita ini, tapi pemilik tubuh ini Rigrid mengenalnya. Lucia adalah anak dari kepala desa, Desa Matyr adalah tempat aku dibesarkan, sebenarnya awalnya aku tidak tinggal disini, aku hanya orang asing, terpaksa tinggal disini karena rumahku diserang oleh iblis, dan hancur tidak tersisa. Sekarang aku sudah tinggal disini selama 3 tahun dan Lucia menjadi teman masa kecilku, aku tidak terlalu diterima oleh warga sekitar karena rambut dan mataku hitam legam layaknya langit malam tanpa bintang, meskipun tidak dijauhi tapi juga tidak terlalu diterima. Kemudian Lucia berbicara kepadaku "Ayo Rigrid cepat kita harus ke Altar untuk pemberkatan, ingatkan kita sudah 13 tahun, saatnya mencek gift kita, padahal kamu yang terus berisik untuk hari ini, apa kamu lupa? "
Jadi didunia ini skill disebut gift ya. Kemudian aku tersenyum " Oke tunggu aku".
08.15
Kota Matyr
Mendung
"Sudah berapa lama aku tidak menghirup udara segar, para pengangguran yang terus online itu pasti akan cemburu jika tau hal ini heheh" Sambil menyesuaikan tubuh baru aku berguman " Begini rasanya tidak gendut, hebat, aku tidak tahu bahwa semenyenangkan ini rasanya aku bisa mengalahkan raja iblis sekarang juga, tapi aku mendapat tubuh acak yah, pantas saja tidak ada pengaturan karakter" Meskipun aku belum melihatnya sudah pasti wajahku akan tampan, tampan dan karismatik seperti pahlawan atau mungkin tampan dingin seperti pahlawan dalam bayangan, aku penasaran, harem tunggu aku heheheheh"
08.25
"Apa yang dari tadi kamu gumamkan? Rig? " Tanya Lucia "Bukan apaa-apa kok" Jawabku dengan agak panik " Ayo kita cepat ke altar kita hampir telat"
08.30
Saat aku mencapai altar aku melihat ada 5 uskup dengan jubah putih dengan tudung dikepala layaknya Ezio assasin creed.
Kemudian salah satu uskup berbicara.
"Oh Dewa Nemesis yang Agung kita sudah tiba di hari yang berbahagia ini, anak-anak sudah mencapai 13 tahun, mohon beri mereka karunia untuk kehidupan mereka"
Saat mendengar perkataan tersebut aku menjadi bingung
"Nemesis? Bukannya Allegra? "
Perasaan ku tidak enak.