webnovel

Terancam Gagal

"Percayalah, jika jodoh takkan ke mana ...."

Rencana pernikahan Hamid dan Raline akhirnya terdengar Amran dan Marissa, ibu sambungnya. Sejak perceraian kedua orang tuanya, Hamid dan sang adik memutuskan tinggal bersama ayah dan ibu sambungnya.

Amran pun menentang keras rencana pernikahan Hamid dan Raline yang kini sudah berstatus janda beranak satu. Ia tidak ingin, harta yang dimiliki oleh Hamid, hanya habis mengurus anak sambungnya.

[Hamid, Papa mau kamu segera kembali ke Jepang. Perusahaan kamu itu jauh lebih penting daripada mengurus Raline dan anaknya yang penyakitan itu!]

Pesan itu akhirnya dibaca oleh Hamid. Ia pun tidak terlalu mengindahkan pesan papanya. Bagi Hamid, hanya dia yang berhak menentukan kebahagiaannya. Bukan orang lain. Meskipun itu Papanya sendiri.

[Maaf, Pa. Aku akan tetap dengan keputusanku. Aku akan tetap menikahi Raline. Dengan atau tanpa restu Papa dan Bunda. Bagiku, tidak ada bedanya. Raline yang dulu, maupun yang sekarang.]

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com