webnovel

Kehilangan

Alin mencoba menepikan egonya. Baginya kepentingan menjaga mental ketiga anaknya lebih utama daripada menjaga hatinya sendiri.

"Kak, apa kamu masih mencintai Mas Raka?" tanya Sinta. Alin pun mengelak, ia diam seribu bahasa.

Alin menatap langit Jakarta malam itu dari apartemennya. Mencoba menahan perih hatinya. Menyeka airmatanya yang tidak bisa lagi tertahankan.

"Sinta, kamu tahu kan bagaimana perjuangan Kakak mempertahankan rumah tangga selama ini? 10 tahun itu bukan waktu sebentar. Bohong kalau Kakak tidak mencintai Mas kamu lagi," sahut Alin menatap wajah Sinta.

Rasa bersalah menghinggapi Sinta. Rasa amarah dan bencinya pada sang kakak membuatnya menangis. Membayangkan nasib ketiga anaknya yang mungkin akan kehilangan sosok Papinya.

"Aku yakin Kakak kuat melewati semua ini. Percayalah Kak, Allah yang akan menjaga kalian semua. Kalau Kakak dan anak-anak butuh apapun, jangan sungkan hubungi aku ya," seru Sinta yang langsung memeluk mantan iparnya itu erat.

"Makasih, Sinta."

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com