webnovel

KECEWANYA ANAK PEREMPUAN

Malam ini Oma Siska menginap di rumah Amaliya. Mencoba membujuk cicit kesayangannya itu agar mau membuka kadonya dan bisa kembali ceria seperti dulu.

"Alia nggak butuh semua kado ini, Oma. Alia cuma butuh Ayah bisa sayang sama Alia dan Bunda seperti dulu. Selalu ada buat Alia," ucap Alia terisak.

Oma Siska tidak bisa berkata apapun. Ia hanya mendengarkan semua keluh kesah cicitnya itu.

Di rumah Eliza, Mihran pun menjalankan salat. Memohon agar Allah mau melembutkan hati anak dan istrinya. Ia pun selalu meminta ampunan Rabb-Nya.

"Ya Allah, aku tahu, aku sudah terlalu menyakiti hati istri dan anak hamba. Mungkin mereka sudah terlalu sakit atas perbuatan hamba. Tapi sungguh, hamba tidak pernah berniat menyakiti mereka."

Alia terus menangis. Meluapkan semua keluh kesahnya.

"Alia mau Ayah nggak sering keluar," rintihnya. Tangis Alia pun pecah. Oma Siska hanya bisa memeluknya erat. Amaliya yang sejak tadi berdiri di depan pintu kamar, hanya bisa menahan tangisnya.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com