***
Selesai mengejarkan seluruh berkas-berkas yang ada dikantor, Mereka berdua pun beranjak untuk bergegas pulang kerumah masing-masing.
"Ayo pulang."ucap Revano sambil melirik kearah Dinda yang masih bergulat dengan layar komputer yang ada didepan mata nya
"Sebentar lagi Pak, nanggung soalnya. Kalo bapak mau pulang silahkan duluan aja."ucap Dinda yang berbicara tanpa melirik wajah Revano
"Ckck cepat selesaikan semua ini!Saya tunggu sampai 5menit gak sele..."
"Iyaya Pak bawel banget sih."ucap Dinda sambil merapikan meja kerjanya lalu ia bergegas menghampiri Revano yang sedang duduk disofa
"..."
"Ckck ayoo katanya mau pulang, malah lama mainin handpone sih."ucap Dinda yang kesal lantaran sedari tadi Revano masih asik memainkan benda itu
"Baiklah ayo."ucap Revano yang langsung memasukkan handpone tersebut ke saku celananya lalu bergegas menuju parkiran
Skip didalam mobil
"Mau dianter kerumah atau kemana?"
tanya Revano kepada Dinda namun sedari tadi Dinda masih asik memainkan handponenya itu
"Ke apart aja, soalnya mobil aku ada diparkiran apart."ucap Dinda tanpa memalingkan wajahnya kearah Revano
"Baiklah."ucap Revano sambil melajukan mobil tersebut kearah apartemennya
***
"Aku langsung pulang ya Vano."ucap Dinda yang langsung melepaskan sealbelt tersebut
"Tapp..."
"Pliss, ini udah malem nanti aku kena omel sama Mama lagi."ucap Dinda sambil mengeluarkan wajah murung dihadapan Revano
"Ckck yaudah."jawab Revano sambil membuka pintu mobil lalu pergi menuju apartemennya
"Huh, akhirnya bisa lepas dari bos gila ini."gumam Dinda didalam hatinya
***
Dinda Pov
"Hmm, gimana nih kalo ketemu abang Al."
"Apa sebaiknya aku ga pulang terus nginep dirumah Lea aja ya?"
"Nanti ditanyaiin abang Al, gimana nihhh."
"Huh, baiklah aku siap dengan pertanyaan-pertanyaan yang bakal dikasih sama abang Al."
Lalu Dinda menancapkan gas untuk pulang kerumahnya lantaran tadinya ia enggan untuk pulang kerumah, karena takut dengan pertanyaan yang diajukan abangnya ia pun pulang dan memberanikan diri dengan apapun pertanyaan yang nantinya akan diajukan oleh abangnya itu.
Tokkk...tokkk...kkk
"Assalamualikummm Maa,Mamaaa."ucap Dinda yang sambil berteriak
"Waalaikumsalam, eh non dinda udah pulang ya."ucap bik Ida sambil membukakan pintu utama
"iyaa bikk, mama mana?"tanya Dinda kepada bik Ida
"Nyonya tadi pergi sama Tuan katanya ada urusan mendadak non."jawab bik Ida
"Emm gitu ya, terus abang Al udah pulang bik?"tanya lagi dinda kepada bik Ida
"Udah non, den Al tadi udah masuk kekamarnya kok."jawab bik Ida
"Okee bik, Dinda kekamar dulu ya udah ngantuk soalnya."
"Non ga makan dulu apa?"tanya bik ida
"Enggak bik tadi udah makan soalnya,yaudah bik Dinda kekamar dulu ya."jawab Dinda lalu ia langsung menuju lantai atas yaitu tempat kamarnya
"Baikk non."jawab bik Ida
***
Selesai menyelesaikan ritual mandinya,Dinda langsung menuju dapur karena sedari tadi ia ingin minum susu coklat panas buatan bik Ida.
"Non mau apa kedapur?"tanya bik Ida
"Bik tolong buatin susu coklat panas seperti biasa dong, soalnya Dinda gabisa tidur kalo gak minum itu dulu,hehehe."ucap Dinda sambil tersenyum kearah bik Ida
"Bibik sudah menduga non,kalo tanpa susu ini non gakbisa tidur nyenyak.yasudah nanti bibik antarkan kekamar non saja."ucap bik Ida sambil tersenyum kearah Dinda
"Okei bik Dinda kekamar ya."ucap Dinda sambil berjalan untuk kembali kekamarnya
"Huhh untungnya abang udah tidur jadi gaada pertanyaan deh."gumam Dinda sambil berjalan menuju kamarnya
Baru selangkah lagi Dinda ingin membuka pintu, tiba-tiba...
"Ett, mau kemanaa coba sini masuk kekamar abang."ucap Alvino sambil tersenyum smilk kearah Dinda
"Emm Dinda ngantuk banget bang besok aja ya."ucap Dinda sambil menguap seolah-olah mengantuk didepan sang abang
"Oh yaudah kalo gamau besok siap-siap aja diamuk masa sama Mama dan Papa."ucap Revano sambil menutup pintu kamarnya
"Eh..ehhh,tungguu!abang sekarang main anceman ya hehehe."ucap Dinda sambil berjalan masuk kekamar Alvino karena kamarnya dan kamar Alvino bersebelahan saja
"Jelasin yang perlu kamu jelasin!"ucap Alvino sambil mendudukan sofa yang berhadapan dengan Dinda
"Emmm jadi gini bang."
Lalu Dinda menjelaskan yang sebenarnya kepada Alvino, mulai dari Dinda berkenalan lalu sampai bisa menjadi sekretaris Revano...
Namun satu hal yang tak Dinda ceritakan kepada Alvino yaitu dia juga menjadi asisten Revano dan menyiapkan seluruh keperluan Revano,karena ia takut jikalau abangnya tau tentang itu takutnya abangnya akan menyuruh Dinda untuk berhenti bekerja dengan Revano lalu menyuruhnya untuk bekerja diperusahaan Papa.
"Tapi abang janji ya gak bakal bocorin sama orang lainn tentang ini."
"Terus pokoknya jangan sampe Revano tau kalo aku itu anaknya Papa,ya bangg."ucap Dinda sambil mengeluarkan mata pulpy eyesnya dihadapan Alvino
"Hmm, baiklah tapi kenapa kamu gak mau ngakuin kalo kamu anak Papa?"tanya Alvino kepada Dinda
"Bukan gak mau bang, tapi nanti suatu saat Dinda bakal kasih tau kok tentang ini. Tapi abang janji dulu ya jangan sampe ada yang tau tentang rahasia kita ini."ucap Dinda sambil menatap mata Alvino
"Hmm,okelah tapi ada satu syaratt kalo kamu mau abang nurutin semua ucapan kamu tadi."jawab Alvino
"Apaa?"ucap Dinda sambil mengerutkan keningnya
"Bantuin abang bujukin kak Ana karena abang udah satu minggu didiemin sama ana."ucap Alvino sambil menujukkan isi chatnya dengan Ana kepada Dinda
"Ohh kak Ana ngambek sama abang?"tanya Dinda
"Iyaa makanya abang pusing mikirinnya."jawab Alvino
"Baiklah abang tenang aja nanti Dinda bantu bujukin kak ana yaa, udah dinda kekamar dulu."jawab Dinda
"Baiklah tapi janji bantuin abang ya."
"Iyaya abangkuuu sejak kapan adikmu ini ingkar janjii."jawab Dinda dengan tersenyum kemenangan
"Oke baiklah abang percaya sama kamuu,sekarang tidurlah lagian ini sudah larut."ucap Alvino sambil mengantar Dinda kedepan pintu kamarnya
"Ckck iyayaa."jawab Dinda lalu ia meninggalkan kamar Alvino
"Huhh untunglah abang Al bisa diajak kompromi."gumam Dinda didalam hati
***
"Nonn, ini susu coklat panasnya."ucap bik Ida sambil memberikan segelas susu kepada Dinda
"Iyaa bik makasih ya."ucap Dinda yang menerima segelas susu tersebut
"Maaf tadi agak lama ya non, soalnya tadi susu yang pertama tumpah."ucap bik Ida dengan nada sedih
"Yaudah bik gapapa kok, Dinda masuk kamar dulu ya bik."ucap Dinda sambil berlalu menuju kamarnya
"Iyaa non."ucap bik Ida
*
*
*
TBC
Mau update terus setiap hari yakan?
kasih like dan komentar kalian dong wkwk supaya aku tambah semangat lagi nulisnya dan jangan lupa beri bintang 4/5 di novelku ya, satu lagi vote jangan dilupainn wkwk terimakasih teman-teman✨
FOLLOW IG AUTHOR BUAT YANG MAU TAU INFO UPDATE NYA @DILLAAA09_