webnovel

Bad X Bad: My Dear Vanessa

Apa yang aku dapat dengan balas dendam? Cinta!! Ya aku mendapatkan cinta. _Vanessa Summer Griffin_

AgathaQuiin20 · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
403 Chs

Bad-16

Setelah acara perkenalan itu, Vanessa kembali ke ruangannya dengan cepat bersama dengan Regan. Pria itu mengenalkan Vanessa sebagai bos baru mereka, sekaligus adik dari Veronica. Tentu saja hal itu langsung membuat semua karyawan kantor ini bingung. Mereka semua menganggap jika Veronica itu anak tunggal, yang berjodoh dengan anak tunggal pula yang bernama Regan. Dan nyatanya, semua orang benar-benar terkejut dengan berita pagi ini. Ditambah lagi Veronica yang tidak datang bersama, membuat semua karyawan kantor menaruh curiga. Mereka akan percaya jika Veronica sendiri yang mengatakan hal itu.

"Terus sekarang aku ngapain? Cuma duduk aja sambil liatin laptop apa?" tanya Vanessa heran.

Regan menggeleng, di depannya ada banyak map yang menumpuk. File itu sangat berarti, jika Vanessa terlalu bersantai perusahaan bisa saja bangkrut. Dengan telaten Regan pun meminta Vanessa membuka satu persatu file yang ada dan membacanya. Memberikan pengertian tentang bisnis dan juga cara menjalankannya. Wanita itu manggut-manggut kecil sambil membaca file. Tanpa menyadari posisi mereka ini sangat dekat. Sangking dekatnya, Vanessa sama sekali tidak menyadari jika wajah Regan sejajar dengannya. Ketika wanita itu menoleh, disaat itulah Vanessa akan bisa mencium pipi kiri Regan.

"Rumit ya. Aku pikir tinggal tanda tangan aja udah," ucap Vanessa menutup filenya. Dia berniat untuk menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya. Tapi yang ada Vanessa malah dikejutkan, dengan kepalanya yang ternyata bersandar di bahu Regan. "Sorry, aku nggak tau kalau kamu ada di belakang aku." ujarnya kembali.

Regan menegakkan tubuhnya dan menjauh. "Nggak papa. Istirahat dulu, nanti lagi. Ini sudah waktunya jam makan siang juga."

Wanita itu hanya menganggukan kepalanya kecil. Melepas stilettonya dan berkeliling ruangan ini dengan kaki telanjangnya. Dasarnya Regan itu pria normal, dan tidak bisa melihat wanita dengan kaki yang telanjang. Pria itu hanya mampu menelan salivanya begitu kasar, sesekali menatap kaki jenjang Vanessa yang mulus tanpa cacat.

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Kotoran!! </font><font style="vertical-align: inherit;">Rasanya Regan ingin sekali mengusap kaki jenjang itu dengan gerakan berirama. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">"Regan..." teriak Vanessa. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Pria itu mengerjapkan matanya beberapa kali, dengan mata yang mengerjap. </font><font style="vertical-align: inherit;">Lalu mengungkapkan Vanessa yang ternyata tengah menatap dengan marah. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">"Ada apa?" </font><font style="vertical-align: inherit;">tanya Regan bingung. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Vanessa mengusap perutnya tanda jika dia tengah lapar. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dari tadi Vanessa meminta Regan untuk memesan makanan secara online, apapun yang penting Vanessa makan. </font><font style="vertical-align: inherit;">tapi ada yang memperhatikan Regan malah sibuk melamun. </font><font style="vertical-align: inherit;">karena ditinggal Veronica pria itu sama sekali tidak bisa fokus dengan dunia nyata, dan lebih fokus pada dunia fantasinya. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Dengan dengus sebal, Regan pun meminta Sean atau mungkin Troy untuk membelikan makanan untuk mereka. </font><font style="vertical-align: inherit;">Lagian aplikasi untuk memesan makan online pun Regan juga tidak ada. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia hanya takut, jika apa yang dia pesan tidak akan sesuai dengan apa yang dia inginkan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Lebih baik menyuruh dua teman saja yang akan membuat Rega merasa aman. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Vanessa tidak masalah, yang penting dia makan kenyang itu sudah cukup. </font><font style="vertical-align: inherit;">Sayangnya ketika menunggu, Vanessa merasa ngantuk. </font><font style="vertical-align: inherit;">Merebahkan tubuhnya di sofa kantor, mata wanita itu pun terpejam . </font><font style="vertical-align: inherit;">Tidak membutuhkan waktu lama, Vanessa bahkan sudah masuk ke dalam dunia mimpinya. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Regan yang mengetahui hal itu pun tersenyum kecil, melepas jas yang dia pakai dan menutup bagian bawah tubuh Vanessa. </font><font style="vertical-align: inherit;">Bisa bahaya jika wanita itu bergerak dalam tidurnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Walaupun tidak tahu, tetap saja bahaya bagi iman Regan. </font><font style="vertical-align: inherit;">alih pekerjaan Vanessa, Regan pun membaca banyak file dan juga dokumen yang menumpuk. </font><font style="vertical-align: inherit;">Pria itu juga meminta HRD kantor ini untuk mencari sekretaris yang handal untuk Vanessa. </font><font style="vertical-align: inherit;">Wanita itu membutuhkan bimbingan ekstra, bukan perkara bodoh. </font><font style="vertical-align: inherit;">Cuman pengalamannya di dunia bisnis sangat minim, dan tidak tahu apa-apa. </font><font style="vertical-align: inherit;">Lebih baik, jika Regan atau Veronica tidak bisa mendampingi Vanessa, setidaknya wanita itu ada seseorang yang bisa membimbingnya tentang perusahaan. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Merentangkan kedua tangannya, Regan pun memejamkan mata, tapi sebelum dirinya masuk ke dalam dunia mimpi, Regan malah dikejutkan dengan pintu yang dibuka secara kasar dan juga kecil. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">"Apa sih… minggir. </font><font style="vertical-align: inherit;">Gue yang buka duluan, artinya gue yang masuk duluan, Sean." </font><font style="vertical-align: inherit;">kata Troy yang masih bisa didengar oleh Regan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Tentu saja Regan mendengarkannya dengan jelas. </font><font style="vertical-align: inherit;">Mereka tanpa tepat di depan pintu yang terbuka.</font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">"Lo yang apaan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Bukan masalah siapa yang masuk duluan, kalau mau masuk ya masuk aja. </font><font style="vertical-align: inherit;">Kenapa harus tanpa sih."</font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">"Tapi pintunya sempit, lo minggir duluan dodol!!" </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Sean ayunan dia tidak akan minggir atau menggeser tubuhnya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Troy memang yang membuka pintu ruangan ini, tapi kan Sean yang ingin masuk duluan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia ingin tahu apa yang dilakukan Regan dan juga Vanessa dalam satu ruangan yang sama. </font><font style="vertical-align: inherit;">Yang dimana teman itu tidak mampu iman jika harus berada di samping Vanessa. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Sedangkan Troy sendiri, tidak terima jika Vanessa dan juga Regan dalam satu ruangan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia ingin menggagalkan apa yang akan Regan lakukan. </font><font style="vertical-align: inherit;">setidaknya, dia harus menyelamatkan Vanessa dari Regan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia harus tahu jika wanita yang satu ruangan itu adalah adik dari kekasihnya Veronica. </font><font style="vertical-align: inherit;">Ini sangat tidak adil, jika Regan harus memacari dua wanita sekaligus yang statusnya adik kakak. </font><font style="vertical-align: inherit;">Itu tidak boleh terjadi, setidaknya Troy harus membuat Vanessa tertarik dengannya,</font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">"Heh… mau sampai kapan berantem mulu? </font><font style="vertical-align: inherit;">Masuk barengan kan bisa!!' </font><font style="vertical-align: inherit;">lerai Regan jengah.</font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Sean dan Troy pun saling pandang, detik berikutnya Troy yang masuk duluan dengan wajah gembiranya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia pun menari sosok vanessa dan terus memanggil nama Vanessa. </font><font style="vertical-align: inherit;">Tapi tak ada satu panggilan Troy yang dijawab oleh Vanessa. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">"Dia kemana?" </font><font style="vertical-align: inherit;">tanya Sean cepat. </font><font style="vertical-align: inherit;">Ketika Troy ingin melontarkan pertanyaan yang sama. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Troy pun cemberut dia pun memukul Sean dengan buku tebal yang ada di hadapannya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Setelah itu mengungkapkan Regan penuh harap, dan melontarkan pertanyaan yang sama pada Regan. </font><font style="vertical-align: inherit;">Karena pria itu malas menjawab pertanyaan mereka, Regan hanya menunjuk sofa belakang mereka dengan dagunya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Tanda jika Vanessa baru saja tidur, dan Regan juga tidak tega jika harus membangunkannya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Takut jika wanita itu marah dan terus mengomel di Regan. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Troy dan Sean pun langsung menoleh, mengikuti arah dagu Regan yang mengarah ke belakang mereka. </font><font style="vertical-align: inherit;">Ternyata disana Vanessa tengah terbangun dengan begitu lelap. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jangankan Regan, Troy sendiri juga tidak akan tega jika harus membangunkan Vanessa. </font><font style="vertical-align: inherit;">Dia tidur sudah seperti bayi, terlihat sangat lucu dimata Troy. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">"Tidur aja cakep ya. </font><font style="vertical-align: inherit;">Beda kayak Sean, tidur aja udah kayak pengen buang ke laut!!" </font><font style="vertical-align: inherit;">cibir Troy.</font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Sean yang tidak terima pun langsung mejitak kepala Troy dengan gemas. </font><font style="vertical-align: inherit;">Bisa-bisanya dia membandingkan cara tidur Sean dan juga Vanessa yang berbanding jauh. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jika pria itu lupa, Sean itu pria sejati sedangkan Vanessa itu perempuan penggoda iman. </font><font style="vertical-align: inherit;">Tentu saja cara tidurnya berbeda. </font><font style="vertical-align: inherit;">Jangankan cara tidur, berbicara dan berkalam saja sudah beda jauh banget. </font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">Tidak mau mendengar ucapan mereka, Regan pun langsung mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Veronica. </font><font style="vertical-align: inherit;">Lagian ini sudah jam makan siang, setidak nya Regan bisa mendengar suara Veronica walaupun sebentar.</font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">"Halo sayang…"</font></font>

<font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-align: inherit;">-BadXBad:MyDearVanessa-</font></font>