webnovel

  Bab 20 Hasil Ujian Clara

Clara sudah tahu hasil ujian mereka telah diumumkan secara nasional, jadi dia tidak tergesa-gesa.

Langit sudah gelap dan waktu menunjukkan pukul tujuh malam. Hanya lampu di kantor guru di lantai tiga yang menyala.

Banyak murid berdatangan ke depan kantor guru. Semua siswa kelas tiga menerima panggilan telepon dan bergegas untuk mengambil hasil ujian UMPTN mereka. Mereka tidak bisa menunggu hingga keesokan harinya.

Clara membawa tas sekolahnya dan berjalan ke kantor guru. Dia mendengar beberapa orang siswa di depannya sedang mengobrol,

"Apakah kamu sudah dengar?"

"Aku tidak tahu berita ini benar atau tidak, tapi ada siswa di sekolah kita yang menempati peringkat pertama dalam ujian UMPTN kali ini."

"Siapa?"

"Ada yang bilang Bayu."

'Bayu menjadi juara UMPTN?' Clara berpikir mungkin hasil ujian ini akan berbeda setelah dia terlahir kembali, tapi dia juga merasa bahagia untuk Bayu. Mereka berdua berasal dari keluarga miskin, jadi nilai UMPTN ini sangat mempengaruhi masa depan mereka.

Dia melihat dua sosok yang familier di depannya, bukan Bayu, melainkan Amanda dan Heru. Clara sengaja menunggu kedua siswa itu mengambil hasil ujian mereka terlebih dulu.

"Bu Laura."

Suara Heru dan Amanda membuat Laura menoleh.

Dia sedang berbicara dengan Aldo di telepon. Laura tidak tahu harus berbuat apa untuk menghibur Aldo, jadi dia mencari alasan untuk menutup telepon.

"Masuklah." Laura melambai ke arah kedua siswa itu.

Amanda dan Heru masuk ke dalam kantor guru.

Laura tersenyum lebar dan wajahnya tampak bangga. Kedua siswa di depannya adalah siswa favoritnya di kelas. Laura mengambil hasil ujian dari laci, kemudian berkata, "Amanda, nilaimu jauh lebih baik dari ujian try out beberapa waktu yang lalu. Nilaimu cukup untuk menjadi siswa jurusan manajemen bisnis di Universitas Garuda."

Amanda hampir saja melompat kegirangan saat mendengar perkataan gurunya.

"Selamat, Amanda! Kamu akan bersekolah di luar negeri." kata Heru.

"Bagaimana denganmu?" tanya Amanda.

"Bu Laura, bagaimana hasil tes saya?" Heru bertanya pada Laura.

"Heru, nilaimu juga cukup bagus. Seharusnya kamu akan diterima di jurusan akuntansi Universitas Garuda, selamat ya." Laura menyerahkan hasil ujian Heru sambil tersenyum.

Anak itu masuk dalam peringkat dua belas besar di sekolah mereka.

Heru menerima hasil ujiannya dengan wajah puas.

Wajah Amanda berubah menjadi cemberut, entah kenapa dia merasa kesal pada dua orang di depannya. Siapa yang tidak tahu bahwa jurusan akuntansi Universitas Garuda memiliki syarat penerimaan yang lebih tinggi dari jurusan manajemen bisnis? Jadi nilai Heru pasti lebih baik darinya. Untuk apa mereka memberinya selamat? Apa mereka ingin mengejeknya?

"Bu Laura, saya tidak melihat ketua kelas kita." Heru mengamati siswa yang ada di sekelilingnya.

Clara yang berdiri di koridor melirik ke jendela dan melihat raut wajah Heru. Dia kelihatannya ingin mencari tahu hasil ujian Bayu dan Clara dan siswa lain dengan harapan ingin melihat mereka gagal.

"Aldo akan mengambil hasil ujiannya besok. Ibu baru saja berbicara dengannya di telepon. "Apakah Aldo yang memberitahumu untuk datang ke sekolah?" tanya Laura.

"Tidak, saya mendengar dari teman yang lain. Setelah itu, saya meminta Amanda untuk pergi bersama." Heru tidak pernah melupakan tujuannya.

Amanda mengabaikan Heru, lalu dia bertanya pada gurunya, "Bu Laura, bagaimana dengan hasil ujian Clara?"