Mereka sampai di rumah cukup larut, sekitar jam sebelas malam. Ayla langsung keluar mobil dan masuk ke rumah tanpa mengatakan apapun lagi pada Abian. Titik kemarahan Ayla adalah di saat dia sudah enggan bicara dengan orang lain, begitu muaknya dia sampai malas untuk bicara.
Abian berjalan beriringan dengannya, Ayla langsung melirik sinis. Kenapa? Tentu saja dia tidak mau kalau Abian berjalan di sebelahnya, jika dia mau maka silahkan jalan duluan atau di belakang saja, asalkan jangan beriringan.
"Jangan ikutin aku bisa nggak, sih?!" ketus Ayla.
"Gimana aku nggak ngikutin kamu? Kita tinggal satu rumah, satu kamar juga. Kamu mau ke kamar, ya aku juga mau ke kamar."
Ayla menghembuskan napas dengan kasar lalu menaiki tangga. Abian sama sekali tidak terlihat bersalah, padahal sudah jelas-jelas dia ketangkap basah. Hal itu membuat Ayla semakin muak dan langsung menutup pintu sebelum Abian berhasil masuk.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com