Richard membawa Anxia kembali ke kamar mereka dan begitu mereka masuk ke kamar, Richard memeluk istrinya dengan erat.
Richard memang sering memeluk Anxia, menciumnya, menggandeng tangannya sehingga Anxia sudah terbiasa dengan sikap manis pria itu. Tapi dia tidak mengerti mengapa suaminya harus membawanya ke kamar terlebih dahulu hanya untuk memeluknya.
Apakah mungkin Richard mengira Anxia merasa sedih dan tertekan mendengar nama Quinn? Memangnya Anxia siapa? Dia bukanlah gadis yang lemah.
Memang, dia agak merasa sedikit syok saat mendengar bahwa mereka akan menghadiri acara ulang tahun pernikahan ayah dari gadis tak tahu malu itu. Tapi Anxia tidak merasa tertekan ataupun sedih.
"Uhm… Richie? Aku baik-baik saja. Kau tidak perlu menghiburku."
Anxia bisa merasakan senyuman geli di lehernya karena saat ini pria itu menempelkan bibirnya ke jenjang lehernya yang sensitif.
"Aku tahu kau tidak butuh dihibur, tapi aku membutuhkannya."
"Kenapa? Apakah ada yang membuatmu sedih?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com