.
.
.
" Aku tidak biarkan kamu mengatasi masalah ini sendirian seperti dulu. Jadi biarkan aku ikut, kita akan selalu menghadapi masalah ini bersama-sama."
***
Bel sekolah berbunyi tandanya istirahat. Para bapak dan ibu guru mengucap salam dan meninggalkan kelas. Lalu siswa-siswi meninggalkan kelas dan pergi ke kantin. Kecuali seorang siswi kelas X IPA 1 ini, dia membawa bekal dan menunggu temannya sambil melihat pemandangan di taman sekolah. Sampai dia melihat temannya yang berlari ke arahnya dengan membawa bekalnya. lalu temannya duduk disampingnya sambi memegang bekalnya.
"kamu terlambat Ami." Kata siswi yang bernama Hira sambil membuka bekalnya ketika temannya yang bernama Arumi membuka bekalnya. Lalu mereka makan dengan lahap setelah mereka selesai makan.
"Maafkan aku. Setelah aku membeli minuman, aku melihat mereka melakukan pembullyan lagi di kantin." Kata Arumi sambil minum.
"Lagi-lagi bully, baik di dalam dan di luar sekolah selalu mereka melakukan itu apa mereka tak memikirkan orangtuanya. Apa aku harus melakukan itu lagi?" Kata Hira sambil menghela napas.
"Tentu saja Ira, aku tau apa yang kamu rasakan. Tapi sampai kapan kamu harus seperti itu. kamu hanya diam saja ketika mereka melakukan itu padamu. Apa kamu tak bosan pakai topeng itu ketika kamu sebagai kepala sekolah ini." Kata Arumi.
Athira Putri Zeta atau Athira Putri Hazetta adalah putri satu-satunya yang berharga di keluarga Hazetta. Dia mempunyai dua kakak laki-laki yang bekerja di perusahaannya di Jakarta dan Padang. Sedangkah orangtuanya sudah meninggal akibat kecelakaan pesawat tiga tahun lalu.
Dia sudah menjadi kepala sekolah sejak orang tuanya meninggalnya. Awalnya kakak-kakaknya menolak usulannya. Tapi kakaknya sibuk mengerjakan berkas-berkas perusahaanya. Dengan terpaksa kakaknya menyetujui adik satu-satunya yang harus menghabiskan waktu untuk main-main jadi bekerja. Tapi dengan dua syarat, dia harus mengenakan topeng ketika dia jadi kepala sekolah dan menyembunyikan identitasnya menjadi seorang pelajar Athira Putri Zeta.
Orang tuanya menyuruh dia menyembunyikan identitasnya sejak dia masih SD. Mereka selalu mengajarkan hal-hal tentang kehidupan kepada anak-anaknya . Banyak dia menanyakan ini itu kepada mereka yang tak bisa menjawab itu jadi mengerti. Jadi dia sudah terbiasa melakukan itu termasuk bela diri dan karate.
Selain alasan Hira mengenakan topeng karena menyembunyikan identitasnya, dia memiliki masa lalu yang menyakitkan sehingga keluarganya pergi ke sekolahnya bersama beberapa pengawalnya dan pengacara untuk menangkap orang yang ingin menyakiti putrinya. Setelah insiden itu, orang tuanya mengurus surat kepindahan sekolahnya ke sekolah ini sampai sekarang. Lagipula ibunya pemilik sekolah ini dari TK sampai SMA.
"Kamu kan tau kenapa aku pakai topeng dan aku melakukan ini seberapa jauh mereka melakukan ini. Jika itu sudah mencapai luar batas level tiga, baru aku melakukan kartu AS." Kata Hira, lalu berdiri dan pergi ke kelas sambil membawa bekalnya ketika bel berbunyi, begitu juga dengan Arumi.
"Baiklah kalau begitu, Aku selalu mendukungmu dan percaya padamu. Aku tidak biarkan kamu mengatasi masalah ini sendirian seperti dulu. Jadi biarkan aku ikut, kita akan selalu menghadapi masalah ini bersama-sama." Kata Arumi dengan serius. Hira yang mendengar itu hanya bisa tersenyum pada Arumi. Dia jarang tersenyum pada orang lain kecuali keluarganya dan Arumi.
" Ya Ami, Kita akan selalu menghadapi masalah ini dan mencari jalan keluar bersama-sama. Jadi sahabatku tersayang, ayo kita harus pergi ke kelas. Aku gak mau dihukum oleh pak super galak." Kata Hira berlari sambil memegang tangan Arumi.
" Yes my friend."
***
TBC.
(Vote dan Comment)