webnovel

Aurora (all about her)

Aurora adalah gadis SMA yang terkenal jutek dan sadis oleh teman temannya. ia juga seseorang yang pendiem dan irit bicara, gadis itu lebih senang tertutup dari pada di ketahui keberadaan nya oleh siapapun sehingga di kelas ia tidak pernah mengikuti kegiatan apapun yang membuatnya di lihat oleh semua orang. ia mendadak viral dan menjadi populer setelah terlibat dalam perkelahian fisik antara dirinya dengan salah satu cowok terganteng di sekolahnya yang terkenal sinisme dan arogan. terdengar di seluruh penjuru sekolah dan namanya di sebut sebut, Aurora menjadi sangat kesal dan terganggu. bukan cuma itu, Aurora jadi sering didatangi oleh Dion si cowok yang menjadi korban di perkelahian mereka.

Matapenaku · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
12 Chs

berkelahi

dari seberang jalan raya terlihat seorang gadis yang mengenakan seragam SMA dibalut jacket hitam dengan rambut di kuncir satu menengok kanan dan kiri seraya mengangkat sebelah tangan nya ke udara lalu berjalan setengah berlari menyeberangi zebra cross.

Dia adalah Aurora. cewek blasteran Jepang dan Indonesia. cewek yang selalu menampilkan wajah datar di mana pun ia berada dan dalam situasi apapun. saat helaian anak rambut yang jatuh menghalangi pandangan nya dia terlihat sangat cantik. kulit wajahnya mulus tanpa polesan bedak dan produk kecantikan lainnya. dia sangat sederhana.

derap langkah kaki memasuki halaman sekolah lalu melewati parkiran siswa 1, dengan berjalan sambil menunduk agar tidak ketahuan oleh penjaga sekolah yang sedang menghukum murid murid terlambat lainnya. yah Aurora terlambat lagi dan lagi. saat yakin penjaga sekolah tidak melihatnya, Aurora berdiri tegak dengan langkah terburu buru dan menabrak seseorang yang berbadan kekar dan keras. Aurora terpental satu setengah meter dari cowok yang ia tabrak. tanpa ba-bi-bu Aurora bangkit membersihkan rok nya yang kotor oleh debu tanah, dia menatap seseorang yang telah ia tabrak dengan tubuhnya yang malah membuat dirinya sendiri terjatuh. cowok dengan tatapan sinis dan bengis siapa lagi kalau bukan Dion si ketua geng motor yang kabarnya telah melakukan balap liar dua hari belakangan ini dan masih di kejar kejar polisi

Aurora tak menggubris arti tatapan penuh tuntutan Dion. tuntutan pertanggungjawaban, dia melewati nya beserta rombongan geng nya namun pergelangan tangannya di tahan dengan kasar oleh Dion. pergerakan yang membuat tubuh Aurora kembali terbawa mundur untuk berhadapan kembali dengan Dion.

masih sama. keduanya tak bersuara satu sama lain. mereka justru berperang dalam diam bahkan hembusan nafas pun tidak terdengar sama sekali.

Aurora melirik tangannya diikuti manik mata Dion yang coklat, keduanya saling menarik tangan setelah saling beradu pandang sejenak.

"Lo tau kan kenapa gue gak biarin Lo pergi" ketus Dion berwajah datar.

rombongan geng dibelakang nya ikut menatap Aurora dengan tatapan intimidasi.

"maaf, gak sengaja" mendengar suara Aurora, Dion terkekeh kecil membuat senyuman tipisnya terlihat begitu menawan. kedua tangannya tenggelam dalam saku celana seragam seraya bersikap angkuh.

"gak sengaja?" Dion mengulangi. ia bergerak mendekat pada Aurora yang balas menatapnya tajam. gadis itu tidak punya waktu untuk meladeni siapapun saat ini, ia memutar bola mata jengah. kalau dia tidak menyelesaikan ini segera otomatis dia akan ketinggalan pelajaran pertama.

"maaf sekali lagi, gue bener bener gak sengaja. jadi, minggir gue mau lewat" Aurora mulai beranjak namun lagi lagi di tahan oleh Dion yang telah berdiri di depannya. tanpa menunggu lama Aurora mengangkat kaki kanannya, menendang bagian perut Dion hingga cowok ganteng itu sedikit bergeser dari tempatnya sambil meringis memegang perut. rombongan nya panik dan langsung bergerak menyerang Aurora namun di hentikan oleh Dion.

"argh... anj*** berani beraninya Lo!!" maki salah satu anggota rombongan nya yang maju didepan yang lain. dia tampak emosi karena itu wajahnya terlihat sangat jelek. itu yang dipikirkan Aurora saat itu, padahal dia cukup maco dan cool.

"gue udah bilang kan gue gak sengaja makanya minggir gue mau lewat" dengan enteng Aurora berkata, padahal wajah putihnya itu memerah karena menahan kesal.

"ba*ji**nga*n!! berani Lo sama gue hah!!!"

"cewek kurang *ajar!" sebelum Aurora diserang oleh mereka, gadis itu telah menghindar secepat mungkin lalu membalas mereka dengan bogem mentah terhebat nya.

beberapa menit adu jotos rombongan Dion sudah kelelahan dan jatuh menjuntai ketanah. Dion membelalakkan mata tak percaya dengan apa yang dilihatnya. bahkan Rado cowok bertubuh gempal dengan tinju besar itu juga kalah hanya dengan seorang cewek.

"jangan buang buang waktu, gue udah telat" Aurora berlari menghilang dari lokasi baku hantam. dia telah pergi ke kelasnya sebelum benar benar terlambat. dari kejauhan guru matematika yang akan mengajar di kelasnya berjalan mendekat, untunglah Aurora duluan masuk ke kelas dan duduk di mejanya dengan nafas tersengal-sengal.

sementara Dion membantu teman-teman nya yang tiduran di tanah sambil meringis sakit. beberapa dari mereka jatuh di selokan karena salah pendaratan, yang lainnya malah saling memukul Karena berada di sisi lain Aurora sehingga yang terjadi adalah teman pukul teman bukan musuh.

"duh gob*Lo*, cewek mungil begitu aja gak ada yang bisa lawan sih!!" cerca Dion menarik tangan Rado untuk bangun.

"justru karena mungil makanya gak dapet Mulu bos!" ucap Rado memegangi paha kirinya yang tertusuk batu batu kerikil yang tajam.

"bos tu cewek siala*n banget dah" keluh yang lain nya.

" bener bener cari ma*ti tu anak, awas aja kalau dapet gue bungkus terus gue bakar sekalian!" ucapnya bersuara berat. saatnya Dion murka.

(note : hehe aku Ita, penulis cerita gaje ini.. penulis yang masih dalam tahap belajar merangkai kata dan membentuk alur cerita. jangan bosen dan terus tunggu kelanjutannya ya... arigato!)