Mursal akhirnya mengangguk dan segera menghubungi keluarganya. Aini menyimak, seraya menatap anak kecil yang ada di pangkuan Azizah itu. Tatapan menatap lurus, menilai wajah kecilnya dan mengangguk pelan.
"Ke rumahku yang ada di jalan Teratai Ungu. Baik, Ma. Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh."
Aini menatapnya yang sudah mematikan panggilan. Mursal masih fokus pada ponselnya, membuat Aini teringat sesuatu.
Segera di bukanya ikon hijau tempat mengirimkan pesan. Dia mengirimkan lokasi pada nomor ibunya yang ada di kontak kakaknya. Lalu mengetikkan pesan perintah yang meminta agar ibunya mengikuti posisi mereka dari lokasi itu.
Dia sendiri hanya bersandar, memikirkan sesuatu. "Kenapa tadi Bapak mengatakan kalau ini tentang pernikahan kita?" tanyanya tanpa menatap pria itu.
Mursal mengalihkan tatapannya dari layar ponsel, tapi akhirnya menghela napas dan menunduk lagi karena sedang melihat sesuatu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com