Istrinya itu terdengar berdecak, akibat ucapannya yang sangat santai.
"Saya tanya masih bagus atau tidak, Pak? Bukan mau minta beli yang baru."
Mursal terkekeh kecil. "Masih baguslah, Sayang. Darimana ceritanya rusak? Itu selama ini di jaga dan dirawat oleh Pak Man, jadi masih bagus sekali."
Aini mengangguk paham pada akhirnya. Dia menatap bahan makanan yang ada ditangannya, lalu meraih dark cokelat untuk bahan membuat kue.
"Apakah ada yang mau Bapak beli lagi?"
"Kita lihat dulu kesana, yuk? Sayur dan daging belum, 'kan?"
Aini menggeleng, lalu mengangguk dan melangkah bersama suaminya. Selama melangkah, ada saja bahan makanan yang diraihnya atas ucapan Mursal yang tengah membaca kertas list catatan yang ada ditangannya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com