"Siapa yang berbakat?" Gadis itu melotot pada Dahlia yang lebih tahu daripada dia. "Aku saja tidak pernah mengarang cerita-"
"Bohong! Yang di mading kampus itu apa?" sambar Dahlia, hingga Aini cemberut. "Ada namamu di sana, dengan nama Bu Lia yang merupakan dosen sastra dan bahasa. Nama kamu bersanding dengan namanya, Ain. Itu tidak akan terjadi jika bukan karena cerita kamu yang keren. Kamu tidak menghargai dirimu sendiri."
Aini makin cemberut. "Aku tidak sebaik itu, Bu Lia yang melakukannya."
"Dia tidak akan melakukannya tanpa sebab. Kenapa banyak cerpen mahasiswa lain yang jauh lebih senior daripada kamu tidak di pajang? Padahal mereka jauh lebih ahli daripada kamu," ungkapnya dengan tatapan heran. "Itu artinya naskah kamu berbobot, bukan hanya sembarang naskah."
Gadis itu terdiam, dengan Haikal yang sudah mengangguk-angguk.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com