"Kau belum memikirkan apa yang aku katakan kepadamu?"
Suara Arsyi sudah terdengar menyebalkan di seberang sana. Devano hanya diam saat menerima panggilan gadis itu di jam kerja. Sepertinya Arsyi benar-benar serius tentang ini.
"Kenapa tidak kau saja yang mencari pacar lalu menikah?"
"Ahh kau menyuruhku? Tentu saja aku tidak bisa, Dev! Hubungan itu pasti digagalkan oleh ayahku! Dan dengan begitu kita akan tetap menikah pada akhirnya, aku siap, kau bagaimana? Lagipula kau tidak terlalu buruk untuk dijadikan suami!"
Devano menelan air liurnya. Tidak mungkin. Sebuah mimpi buruk menikah dengan Arsyi ia akan sakit telinga jika itu terjadi.
"Lagipula kau tampan, kau berbakat, akan terdengar aneh jika kau tidak bisa mendapat satu pacar saja, ahh Devano kau buruk sekali!"
Kesal, marah dan jengkel saat mendengar perkataan Arsyi barusan, sampai Devano mengepalkan tangannya dan bertekad untuk menantang Arsyi.
"Aku akan mendapatkan seorang pacar! Lihat saja!"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com