webnovel

LATIHAN # 1

Setelah pertemuanku dengan paman Hedra di tengah hutan itu kemudian aku langsung diajak kerumahnya untuk beristirahat sejenak , tidak jauh dari tempat kami bertemu terdapat rumah yang terbuat dari kayu sederhana dari kejauhan aku melihat di dalam itu terdapat seseorang perempuan kemduian aku bertanya kepada paman Hedra.

"paman siapakah Wanita yang ada di dalam , apakah dia istrimu?."

Pamana Hedra menjawab dengan wajah tersenyum.

"bukan dia adalah anak semata wayangku yang Bernama Kyoto , nanti akan ku perkenalkan kamu dengan dia semoga kamu senang bertemu dia."

Lalu kami masuk kedalam rumah , ternyata rumah paman Hedra rapi sekali bahkan terdapat kepada rusa dan kepala beruang juga pasti dia adalah orang yang sangat kuat bisa mengalahkan hewan buas , dan di dalam rumahnya pun terlihat bagus sekali tidak seperti yang aku bayangkan jika rumah kayu pasti dalamnya jelek , saat kami sampai di ruangan depan Kyoto dating kemudian menyambut kami dengan hangat.

"selamat datang ayah, ayah Bersama siapa sepertinya aku Baru melihatnya?."

"oh , dia adalah Arvilo yang sekarang adalah murid ayah jangan terlalu keras dengan dia tapi jika dia macam macam hajar saja, Arvilo jangan diam saja perkenalkan dirimu."

Aku yang masih canggung karena pertemuan.

"ah iya , Perkenalkan namaku Arvilo salam kenal ya." tanganku meminta untuk berjabat tangan.

"iya baiklah , salam kenal Arvilo." Dia juga membalas jabat tanganku.

Ini adalah kali pertama aku berjabat tangan dengan seorang Wanita yang sangat cantik hatiku sungguh berdebar debar , apakah ini yang di namakan cinta. Kemudian paman Hedra memisahkan jabat tangan kami dengan berkata.

"aku rasa sudah cukup kalian berjabat tangannya , nanti lama lama kalian malah saling suka." Sambil meringis ke arahku.

Kemudian Kyoto pergi ke dapur sambil tersipu malu , weaaah lucu sekali melihat Wanita yang baru pertama kali aku melihatnya langsung seperti ini . Kemudian kami beristirahat dahulu sambil menunggu waktu untuk latian hari pertamaku , aku berjalan keluar rumah melihat lihat pemandangan sekitar rumah , ternyata dari luar rumah ini aku bisa melihat ibu kota Dilgaze dari sini aku berfikir apakah aku bisa mengalahkan Raja Iblis Rafael yang kejam, sekarang saja aku belum bisa melindungi diriku sendiri apa lagi membuat dunia ini menjadi damai, tiba tiba paman Hedra datang menghampiriku dan bertanya.

"kamu sedang memikirkan apa sepertinya serius."

"aku sedang berfikir apakah aku bisa mengalahkan raja iblis Rafael padahal aku saja belum bisa melindungi diriku sendiri."

"ya aku tau perasaanmu , pasti berat bagimu mengetahui jika kamu adalah anak yang di harapkan oleh banyak orang untuk mengubah dunia tapi aku percaya kamu bisa mengalahkannya sekarang matabkan saja dirimu dan Latihan serius denganku pasti akan ada hal baru yang akan muncul dari dirimu hanya sekarang belum terlihat saja." Sambil berjalan memasuki rumah.

Suasana sudah berganti menjelang malam kemudian aku di panggil untuk keluar rumah oleh paman Hedra .Di luar aku di suruh memepersiapkan diri dan tenaga untuk melakukan Latihan , lalu aku melakukan pemanasan seperti biasa agar tidak cedera otot namun ternyata latihannya aku hanya di suruh untuk berburu babi hutan sendiri dan aku hanya di berikan sebuah pisau kecil , aku di suruh pergi berburu dan baru boleh pulang Ketika fajar sudah naik , ya sudah mau tidak mau aku harus melakukannya.

Kemudian aku berjalan kearah hutan di tengah gelapnya malam. Jujur saja aku bingung bagaimana aku bisa menangkap babi hutan di malam hari karena gelap bahkan aku saja tidak bisa melihatnya dengan jelas , tiba tiba dari kejauhan aku mendengar ada babi hutan yang besar sedang mendekat karena aku kaget sontak aku lari menyelamatkan diri takut di makan, namun aku menjadi teringat tujuanku ke hutan untuk membunuhnya kenapa aku harus lari dasar bodoh!, seketika aku berhenti untuk menghadapinya aku mengeluarkan pisau yang aku bawa tadi, aku berbalik berlari menuju babi hutan yang besar tadi ku coba untuk menusuk babi itu tapi kulit babi itu terlalu tebal untuk di tusuk menggunakan pisau , akupun mundur beberapa Langkah untuk berfikir bagaimana aku mengalahkannya, kemudian aku teringat cara paman Hedra menebas pohon besar itu , akan ku coba praktekkan untuk mengalahkan babi ini.

Langkah pertama adalah mengumpulkan seluruh tenaga di kaki dan tangan agar bisa menciptakan Gerakan yang cepat, lalu aku berlari menuju babi dan kemudian aku mecoba untuk menggores perut babi itu , namun hasilnya masih saja babi itu belum terluka sama sekali justru aku yang di tendang oleh babi ternyata babi itu memiliki sihir perisai berarti aku harus mengahcurkan dulu persainya tapi bagaimana caranya? , tapi bagaimana pun aku harus mencari cara untuk menghancurkan perisai itu , semua barang yang ada di dekatku aku lempar tetapi aku melihat babi itu kesakitan Ketika dia ku lempar dengan tanah yang aku buat bulat , kemudian aku membuat banyak sekali tanah bulat untuk ku lempar ke arahnya, setelah ia merasa Lelah karena ku lempari dia ingin lari ke dalam hutan itulah kesempatan yang bagus untuk ku serang balasan. Aku berlari dengan kencang dan menusuk perut babi itu dari arah samping akhirnya perut babi itu tersobek , dengan bela diri yang ku bisa aku memukulinya hingga babi itu terkapar.

Babi ini terlalu besar namun kenapa ya dia lemah sekali dengan tanah , setelah ku perhatikan ternyata banyak luka lebam bekas aku lempari tanah bulat , aku perhatikan secara seksama ternyata tanah yang ku buat tadi bukan tanah sembarangan karena tanah ini sudah tercampur dengan energi sihirku ,dengan kata lain aku bisa mengeluarkan energi sihir sendiri dari dalam diriku , ternyata banyak hal yang belum aku tau mengenai sihir , mungkin setelah pulang dari sini aku akan bertanya banyak kepada paman Hedra tentang ini namun malam ini aku belajar banyak sekali , baiklah aku akan mencari mangsa selanjutnya untuk ku bawa pulang selanjutnya aku akan mulai menggunakan energi sihirku untuk melawan.

Di dalam hutan aku bertemu dengan banyak hewan yang lebih kuat , dan perlahan aku bisa mengombinasikan pisau yang ku bawa dengan energi sihirku . bahkan aku sudah mulai terbiasa mengeluarkan energi sihirku , karena terlalu kelelahan aku beristirahat di bawah pohon aku membayangkan api yang hangat, tiba tiba dari tanganku mengeluarkan api kecil , aku panik karena tanganku terbakar namun anehnya aku tidak merasa panas sedikitpun kemudian aku membayakan api itu menyembur kearah pohon yang berada di dekatku dan pohon itu terbakar. Ternyata begini cara menciptakan sihir yang baru , aku akan bereksperimen untuk menciptakan sihir baru heheheh.