webnovel

Chapter-1

Sepasang mata gadis itu perlahan terbuka saat sinar matahari menembus jendela kamarnya ketika sang Ayah berusaha membangunkan Runa dengan membuka tirai jendela.

Alex berjalan mendekati putrinya dan mengelus rambut Runa perlahan "Una udah jam setengah 7 pagi, ayo bangun dan mandi. Ayah tunggu kamu dibawah buat sarapan bareng sama Angga"

Runa hanya menggeliat dan berguman menanggapi Alex. Saat pintu sudah tertutup dari luar ia segera bergegas mengambil handuknya dan masuk kemar mandi.

lima menit kemudian Runa sudah berada dimeja makan, tak heran alex mengelengkan kepalanya melihat putrinya yang malas mandi.

"buruan abisin, udah mau telat" ucap Angga setelah melihat arloji yang melingkar dipergelangan tangannya.

Runa kemudian memasukan setengah roti yang masi tersisa kedalam mulutnya sampai kedua pipi itu mengembul. Kemudia Ia menarik tas disebelahnya.

"Ayo buru" Aruna menatap Angga sinis. "Yah Runa sama Angga jalan dulu ya" lanjutnya dan menyalamin tangan Alex untuk berpamitan.

Alex mengelus rambut Runa pelan "hati hati ya Na, jangan nakal kasian Angga" ucap Alex memperingati. Runa hanya mengangguk.

Angga ikut berjalan kearah Alex dan mengulurkan tangannya untuk berpamitan "Yah Angga jalan dulu ya" ucapnya lalu menempelkan tangan Alex dijidatnya.

"Angga ingat, Una nya dijagain ya Ngga" Kata Alex sembari melambaikan tangan kepada Runa dan Angga yang mulai menghilang dibalik pintu besar rumah itu.

"Una aman Ayah, dadah Ayah" ucap Runa dan membalas lambaian tangan Alex.

Angga membukakan pintu mobil untuk Runa dan mempersilahkan gadis itu masuk.

"hihi terima kasih Angga yang paling ganteng setelah Ayah" ucap Runa tersenyum.

Angga hanya berdecak kemudian iya berjalan memutar dan membuka pintu untuk dirinya sendiri.

Angga memperhatikan Runa yang selalu cantik setiap saat, kemudia ia medekat kearah gadis itu dan memakaikan seat belt.

"Na" lirih Angga, matanya menatap dalam kedua bola mata Runa.

Runa hanya tersenyum dan mengangguk. Kemudian Angga mengecup singkat bibir mungil Runa.

"udah siap? gaada yang ketinggalan kan" tanya Angga.

"sudah Angga, dan gak ada yang ketinggalan" sahut Runa menjawab.

Angga hanya mengangguk dan segera mejalankan mobil itu agar mereka berdua tidak telat.

"kecupan Angga emang gak perna salah, mau lagi ya Tuhan" ucap Runa dalam hati sambil menggembungkan kedua pipinya yang terlihat merah setiap Angga mencium bibirnya.

Runa tidak pernah menganggap Angga lebih dari teman yang selalu ada untuknya, begitu juga sebaliknya. Tapi Angga dan Runa tidak tau kapan pastinya mereka selalu berciuman ketika hanya sedang berdua.

....

Angga memarkirkan mobilnya ketika sampai diparkiran sekolah. Kemudian ia mengambil tas dijok belakang dan turun duluan lalu mebukakan pintu untuk Runa.

"makasi Angga" ucap Aruna tersenyum.

Angga mengambil tangan Aruna untuk digandengnya, dan berjalan menuju kelas Aruna untuk mengantar gadis itu.

"belajar yang pintar, kalo ada apa-apa chat gue" kata Angga dan megusap pelan rambut gadis itu.

Runa mengangguk dan melambaikan tangan kearah Angga saat cowo itu berjalan menjauh darinya untuk masuk kekelasnya.

Runa kemudian masuk kedalam kelas dan mendapati Atika sudah duduk disebelah kursinya sambil sibuk menyalin tugas.

"Ih Tika ada tugas ya memang?" tanya Aruna sedikit panik, karna Atika mengerjakan tugas matematika yang artinya mata pelajaran itu ada di jam pertama.

"udah buruan ikutan nyalin, banyak nih tugasnya" ucap Tika tanpa mengalihkan perhatian dari bukunya.

Aruna kemudian membuka tasnya lalu mengambil buku tulis matematika dan ikut menyalin tugas matematika yang ia tidak tau Tika menyonteknya dari buku siapa.

....

"Tika ayo kekantin, Angga udah nunggu diluar" ajak Runa kepada tika saat melihat Angga menatapnya dari luar seakan menyuruhnya cepat menghapirinya.

"gak deh Na, lo aja kenyang gue habis makan tape" tolak Tika

"ih tika, awas mabuk kebanyakan makan tape" ucap Runa lalu berlari kearah pintu kelas dan menghampiri Angga yang sudah menunggunya.

"Angga tadi udah kekantinkan? udah pesanin makanan Una kan" tanya Runa karna ia tau kebiasaan Angga.

"sudah tinggal makan aja lo mah" jawab Angga. Kelas cowo itu sangat dekat dengan kantin sekolah, sehingga begitu bel istirahat berbunyi ia segera memesankan makanan kesukaan Runa dan memilih tempat duduk, kemudia baru ia menjemput Runa kekelas gadis itu.

Runa tersenyum, Angga memang selalu membuatnya bahagia.