"Kenapa ya, Agam masih saja bertahan dengan Reva? Padahal wanita licik itu telah membohongi dirinya."
Saga mengedikkan kedua bahu. Ia juga tak mengerti dengan Agam. Pria itu cinta buta sekali dengan Reva sepertinya. Sampai-sampai tak bisa melepaskan Reva begitu saja.
"Mereka saling mencintai, Jo. Aku bisa melihat itu semua dari mata mereka. Agam mencintai Reva dan begitupun sebaliknya." Saga meraih gelas yang berisikan jus jeruk. Ia pun meneguk sedikit isinya.
"Ya, tentu saja. Tapi, kok Agam betah sama Reva? Apa mungkin dia belum tahu yang sebenarnya?"
"Mungkin Agam tahu, tapi tak sanggup untuk melepaskan Reva begitu saja. Ia akan tutup mata dan telinga, saat orang yang dia cintai dicela oleh orang lain."
Padahal Joseph berkali-kali berkata bahwa Reva tak sebaik yang Agam pikir. Wanita itu sangat jahat dan licik. Namun, tetap saja Agam tak peduli. Ia hanya tak ingin, kalau pria itu menyesal di kemudian hari.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com