webnovel

Tidak Ada Lagi Rasa Percaya

"Udah selesai." Arsena membereskan kembali kotak obat tersebut dan menyimpannya ke tempat semula.

Gadis itu tersenyum, sembari mengusap wajah sang kekasih dengan lembut.

"Lain kali, kamu jangan berantem kayak gini, ya. Jujur aku khawatir banget, Rangga."

"Iya, Sena. Aku nggak ngelawan kok, dan mungkin Arkala lagi kesel aja, makanya emosi banget."

Arsena mendengkus kesal dan duduk di hadapan Rangga.

"Itu cowok kayaknya emang nggak waras, deh. Tangannya tuh kayak enteng banget gitu, lho. Bisa-bisanya dia mukul kamu tanpa sebab."

"Namanya juga anak geng, Sen." Rangga terkekeh pelan. "Ya udah, kamu balik ke kelas aja, gih. Takutnya dimarahin guru, lho. Nanti malah ngira kamu sengaja bolos karena mau pacaran sama aku."

"Oke." Arsena berdiri dari duduknya. "Kamu istirahat, ya. Walaupun keliatannya baik-baik aja, tapi aku yakin itu rasanya sakit banget." Dia meringis pelan, seolah ikut merasakan perihnya luka di wajah Rangga.

"Iya, Sayang. Nanti pulang sekolah aku jemput ke kelas."

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com