webnovel

Perjalanan

"Maafin aku. Aku udah nggak nurut sama kamu"

Irona menatap wajah Aksa dengan kedua mata yang berkaca-kaca. Ia tidak tahu harus mengatakan apa lagi pada kekasihnya, selain kata maaf.

"Sini aku liat" Aksa tidak menjawab apapun. Dengan cekatan ia langsung meraih tangan gadisnya. Sedikit memijat dengan pelan.

"Akh.. Sakit" ucap Irona lirih.

"Tahan ya"

Irona menggigit bibir bawahnya agar tidak menimbulkan suara. Hingga air matanya jatuh karena menahan rasa sakit yang ditimbulkan dari tangannya yang keram.

"Aku ambil balsem dulu" Aksa segera berlari untuk mengambil balsem yang terletak di dalam kotak obat. Sedangkan kotak obatnya berada di ruang tengah yang jaraknya tidak dekat.

Rumah Aksa memang sangat megah. Jarang ruangan ke ruangan lainnya terbilang cukup jauh. Tapi lebih tepatnya tidak terlalu dekat. Aksa saja yang postur tubuhnya tinggi, masih harus berlari. Irona membuang jauh-jauh pikiran anehnya itu.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com