webnovel

Perasaan Yang Tiba-Tiba

Seperti apa yang Rangga janjikan semalam, lelaki itu kini sudah berada tepat di depan rumah Arsena. Dia juga sudah mengirim pesan pada gadis itu lima menit yang lalu.

"Hai."

Rangga terpaku di tempatnya. Dia menatap Arsena tanpa berkedip. Hari ini, gadis yang biasa terlihat tomboi dan seperti tidak peduli dengan penampilan, kini justru berbeda.

"Lo pake lipstik?"

Arsena melipat kedua bibir dan mengangguk ragu.

"Kenapa? Jelek, ya?"

"Nggak. Lo keliatan cantik, dan keliatan beda banget."

Wajah gadis itu bersemu dan langsung menunduk malu. Rangga adalah orang kedua yang memujinya, selain teman dekatnya dulu.

"Nggak usah bikin gue terbang pagi-pagi, ya. Ayo berangkat."

Berusaha untuk meredam debaran jantungnya, Arsena menaiki motor Rangga dan memakai helm yang diberikan oleh lelaki itu.

Sepanjang perjalanan, mereka hanya diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Arsena tidak percaya, jika dia dan Rangga akan menjadi sedekat ini.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com