webnovel

Mencemaskan Arsena

"Ayo, Kala. Kamu mau makan apa? Biar Tante ambilkan."

"Nggak usah. Gue bisa sendiri."

Widya tersenyum singkat dan beralih pada piring Danu. Wanita berusia dua puluh lima tahun itu melakukan kewajibannya dengan baik. Dia mengambil makanan untuk sang suami, karena kebetulan, Danu memesan satu paket makanan khas Sunda.

"Gimana, Kala? Kamu betah kan di sini? Kamu tahu, alasan Papa ngajak kamu liburan minggu ini?"

Arkala menggeleng pelan. "Papa bilang, karena pengin liburan doang sama aku. Emang ada alasan lain?"

"Sebenernya besok Tante Widya ulang tahun. Jadi, Papa pengen kita ngerayain bareng-bareng. Papa juga sudah sewa tempat ini."

Putra semata wayang Danu melirik Widya dengan agak sinis. Meskipun ibu tirinya selalu memperlihatkan kebaikan di depannya, namun Arkala masih belum bisa percaya seratus persen. Apalagi Widya pernah menyinggung Arsena secara terang-terangan di depannya.

"Udah, Mas, mending kita makan dulu. Soal ulang tahun, bisa kita bahas nanti."

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com