webnovel

Hari Paling Buruk

"Udah siap? Ayo berangkat."

"Rangga, tunggu."

Rangga memutar tubuh dan tersenyum pada Saskia di belakangnya. Dia melihat gadis itu menghampirinya dengan langkah yang sangat pelan.

"Kenapa, Sas?"

"Kapan kamu putusin Arsena?"

Senyum di bibir Rangga lenyap seketika. Sudah berpuluh-puluh kali dia mendengar pertanyaan itu dari bibir Saskia. Dia tahu, bahwa gadis di depannya sedang menunggu kepastian.

Tapi, Rangga juga bingung harus berbuat apa. Tiba-tiba saja perasaannya labil seperti ini. Ketika mendengar Arsena sering pergi bersama Gavin, hatinya seperti tersayat pisau kecil yang mendekati rasa cemburu.

Berulang kali Rangga menangkal semua itu dengan menanam kebencian pada sang kekasih. Mengingat dia tidak boleh benar-benar jatuh cinta pada Arsena.

"Kenapa kamu diem? Jangan-jangan ... kamu udah mulai suka sama dia?"

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com