webnovel

Dua Keadaan Yang Berbeda

"Arkala!"

Arkala membuang napas berat dan berbalik. Dia menunduk, menghindari tatapan Danu yang sudah pasti akan marah jika melihat wajahnya babak belur.

"Dari mana aja kamu? Kenapa baru pulang jam segini? Bukannya besok kamu sekolah?"

Deretan pertanyaan dari sang ayah membuat Arkala semakin stress. Luka di wajahnya kembali berdenyut, meski telah diobati oleh Arsena. Dia hanya ingin istirahat, bukan mendengar ocehan Danu.

"Maaf, Pa, tadi Kala ngecek kafe," jawabnya, tanpa mengangkat wajah sedikitpun.

"Kala, wajah kamu luka. Kamu habis berantem?"

Danu membuka mata lebar-lebar dan mengangkat dagu Arkala dengan sedikit kasar.

"Astaga ... kamu berantem lagi, Kala? Kamu nggak mau dengerin omongan Papa? Udah Papa bilang, kalau kamu nggak boleh berantem. Kamu itu anak pemilik sekolah. Apa kata orang-orang kalau tahu kamu suka berantem kayak gini, hah?"

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com