webnovel

Kepercayaan

Sesudah sampai di rumah aku mendengar keributan di dalam.

'apakah aku harus terus mendengarkan ini setiap hari, aku ingin sekali menerima ketenangan di dalam rumah yang ku anggap ini berharga'

Setelah mendengar keributan di dalam rumah aku beranjak pergi lagi ke danau tempat aku sering merenung karna di sana adalah tempat yang menurutku nyaman.

Aku tidak tau sejak kapan ketika aku ingin sekali mengeluh tentang kehidupan ini aku selalu saja merenung di tepi danau dan perasaan ini hanya bisa terpendam di dalam diriku dan aku tidak tau sejak kapan aku tidak pernah menceritakan kisah ku kepada orang lain atau mungkin aku tidak pernah percaya arti dari sebuah kesetiaan dalam diri manusia.

Di danau dan malam yang gelap ini aku entah kenapa seperti bisa menceritakan kisahku kepada alam dan aku ingin sekali mengungkapkan perasaan yang selalu ku pendam seorang diri selama 16tahun

'kring~kring' suara notifikasi ponsel

Ketika aku melihat ponsel dan melihat notifikasi pesan

"Sudah larut malah lagi saja, pulang saja lah mungkin 'mereka' sudah tidak bertengkar lagi"

"Assalamualaikum, Sahrul pulang"

Tidak ada yang membalas salam saya yahh itu sudah biasa, karna sore tadi mereka sudah bertengkar pasti ibu sedang tidur dan ayah keluar entah kemana

Aku langsung menuju kedalam kamar dan berbaring sebentar memikirkan tentang sesuatu yang aku pun tidak tau apa yang sedang aku pikirkan dan tanpa sadar air mata keluar

Aku hanya bisa menghapus air matanya dan langsung tidur karna setelah menangis tanpa sadar beban di pikiranku mengurang

__

Keesokan paginya aku seperti biasa berangkat sekolah dan sarapan pagi terlebih dahulu sendirian yahh karna orang tuaku pasti sudah berangkat kerja.

Kebiasaan itu setiap hari di ulang dan tanpa sadar waktu sudah cepat berlalu, dan libur sekolah pun tiba.

"Sahrul mau kemana kamu pagi pagi gini udah rapih"

"Mau liburan dulu Bu sama temen²"

Alasan ini efektif agar aku di ijinkan keluar berlibur yah walaupun ada perasaan yang mengganjal di hatiku karna membohongi orang tua dengan bilang 'berlibur bersama teman'.

aku langsung bergegas menghampiri motor yang sering aku gunakan ketika ingin perjalanan jauh.

Dalam perjalanan seperti biasa aku hanya fokus terhadap jalan dan ingin segera sampai tujuan

*Ujung kulon Pandeglang

"Akhirnya sampai, pantai memang tempat yang indah".

Setelah datang mataku langsung di perlihatkan pemandangan pantai dan sunset yang indah

"Kita meminta ijin terlebih dahulu apakah boleh membangun tenda di tepi pantai"

Yahh aku tidak ingin kejadian waktu itu terulang kembali karna aku tidak tau kalau tempat yang aku pakai untuk membangun tenda ternyata itu tidak di sediakan untuk umum dan berujung dengan ganti rugi.

"Sedih juga kalau di ingat waktu itu"

Post

"Assalamualaikum, bang boleh minta ijin bangun tenda di tepi pantai"

"Maaf KA ga bisa air laut sedang pasang pasangannya takut ada kejadian yang tidak kita inginkan"

"Baik lah bang, kalau boleh tau ada tempat penginapan di tepi pantai tidak di sekitar sini"

"Ada, Abang tinggal lurus saja dari jalan raya dan nanti Abang juga akan liat hotel (...)"

"Baik bang makasih"