webnovel

Antariksa [ Dari Angkasa ]

Yang dingin belum tentu galak. Rinai merasakannya dengan Antariksa Zander Alzelvin, ketua band The Rocket sekaligus ketos itu mengisi hari-harinya di masa-masa SMA Seperti apa keseruannya? Mari kita halu bagaimana memasuki kehidupan para tokoh seakan-akan berperan di dalamnya

hiksnj · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
51 Chs

40.Tanding Voli

Supporter Ips 5 sudah siap dengan peralatan penyemangat untuk temannya yang ikut bertanding. Ada botol kosong, satu drum yang di bawa oleh Andre dan di serahkan kepada teman-temannya, lalu terompet yang biasanya di gunakan saat tahun baru, gendang hasil pinjam dari Agung itu pun Andre lagi yang memohon, terakhir peneriak alami dari kaum hawa Ips 5.

Dinda mengusap pelipis Caca yang berkeringat, belum bertanding tapi sudah gugup. "Gerah banget ya?" Dinda mengipasi wajah Caca dengan buku tulisnya.

Caca mengangguk, siap-siap kulit pitihnya terpapar sinar ultra violet. Sebelum bertanding, Caca memakai sunscreen saat ini.

Dinda dan Salma terkekeh melihat Caca yang begitu merawat kulitnya.

Caca mengernyit. Menatap heran kedua sahabatnya. "Gila lo? Bener dong pakai ini, biar kak Antariksa itu dapet cewek yang bening, bukan buluk kayak si hujan," Caca mencoba melirik Rinai yang tengah tertawa melihat tingkah lucu Adel yang sedang memperagakan menjadi tarzan dengan menghadap ponselnya, pasti tiktok lagi. Karya sendiri terinspirasi.

"Caper deh, pingin narik perhatian Rafi," kesal Salma, ia sudah mengangumi Rafi sejak persami waktu itu.

"Sabar, nanti ada waktunya sendiri kalau princess cantik kayak kita bakalan ada yang nyangkut," ujar Dinda. Ya, sampai lumutan nunggu gak ada yang nyangkut sampai sekarang nda.

Antariksa sudah berpakaian kaos olahraga, dengan peluit di tangannya. Brian sebagai pencatat skornya. Agung menyalakan lagu dangdut kesukaannya semakin menambah riuh tanding voli. Rafi akan siap dengan pengirim pesan dari semua siswa SMA Permata yang ingin memberi support lewat SMS.

Agung memutar lagu dangdut berjudul gede roso¹. Rinai yang tau lagu ini pun ikut bernyanyi, Ips 5 penganug lagu dangdut serentak menyanyikannya. Antariksa, Rafi dan Brian tak mengerti maknanya. Tapi lagu ini untuk menyindir perasaan Antariksa kepada Rinai saat ini.

Ips 5 membuat semua siswa SMA Permata ikut bernyanyi walaupun berbahasa Jawa.

Kudu piye maneh anggonku mbuktikke

Tresno iki tulus ra mung nggo dolanan

Wes tak perjuangke nganti bingung kudu piye

Pengenku mung siji nyenengke atimu

Opo kurang percoyo

Opo kurang bukti

Kabeh wes tak lakoni

Kudune kowe ngerteni

Gede roso tresno iki tulus kanggo sliramu

Yo mung ono kowe neng atiku

Nanging loro yen roso sayangku mbok sio sio

Wani sumpah tresnaku mung kanggo kowe

Kudu piye maneh anggonku mbuktikke

Tresno iki tulus ra mung nggo dolanan

Wes tak perjuangke nganti bingung kudu piye

Pengenku mung siji nyenengke atimu

Opo kurang percoyo, opo kurang bukti

Kabeh wes tak lakoni

Kudune kowe ngerteni

Gede roso tresno iki tulus kanggo sliramu

Yo mung ono kowe neng atiku

Nanging loro yen roso sayangku mbok sio sio

Wani sumpah tresnaku mung kanggo kowe

(Cendol dawet

Cendol dawet segerr

Cendol cendol, dawet dawet

Cendol cendol, dawet dawet

Cendol cendol, dawet dawet

Cendol dawet segerr, piro

Lima ratusan, nggak pake ketan

Ji, ro, lu, pat, limo, enem, pitu, wolu

Hntak gintak gintak, oi

Hntak gintak gintak, oi

Hntak gintak gintak, oi

Lolo lolo yes!)

Sampai Antariksa bingung ingin memulai tanding apa tidak.

Antariksa menepuk bahu Agung. "Kapan tandingnya? Mau konser dangdut?" Antariksa kurang suka dengan dangdut, lagunya itu bikin joget saja. Jadi lebih baik menjaga image walaupun Antariksa mulai menyukai lagu ini.

Agung mulai mengganti lagunya dengan genre remix.

"Baiklah, tanding voli antarkelas SMA Permata telah di buka," ujar Antariksa sebagai pembukaan.

"Sekarang kelas sepuluh ips lima dan ips satu akan bertanding," Antariksa ini tak sabar melihat skill Rinai dalam voli.

Enam manusia ips 5 maju. Caca tersenyum saja, senang karena kelasnya selalu menjadi prioritas Antariksa. Sadar ca, Rinai.

Brian memberikan uang koin. Ips 1 memilih garuda dan ips 5 memilih angka.

Uang koin di lambungkan oleh Brian, garuda yang menang.

Zulfa sebagai tosser ips satu tersenyum meremehkan, Caca gregetan. "Awas aja ya lo!"

Zulfa dan Caca memiliki dendam tersendiri, Zulfa pernah membuat Caca marah karena membuat bedaknya hancur serta parfum yang mudah pecah itu hancur pula, katanya gak sengaja. Pinjam boleh, kalau hancur ganti? Kedua benda itu sangat mahal dan impor.

Antariksa meniup peluitnya. Zulfa mulai memberi umpan kepada smasher-nya. Bola voli itu melambung tinggi, libero Ips lima yaitu Adel mulai menerima bola smash dari tim lawan.

Rafi mulai menyampaikan semangat untuk Adel, tentu membuat semangat Adel menggebu.

"Untuk Adel Sagita semangat ya volinya,"

Adel tersenyum setelah bola voli yang ia terima melambung tinggi kembali ke tim lawan. Rafi itu pengisi daya.

Caca melihat Zulfa yang berusaha mengikuti bola voli yang tengah melambung itu. 'Semoga menang, kan jadi bisa modus kalau kak Antariksa ngasih hadiahnya perwakilan kelas, apalagi itu gue,'

☁☁☁

Gede roso¹= besarnya rasa