Jujur, Alfa tidak mengekpesktasikan apa pun setelah menutup teleponnya dari Elion. Bahkan tidak sedikit pun dia punya pikiran kalau Elion bakal membujuknya sampai menjemput ke Bandara saat tak ada satu pun orang yang tahu dia mengambil penerbangan hari itu juga. Dan fakta bahwa Elion melakukan itu, menjelang pukul 11 malam, membuat Alfa nyaris luluh.
Pelukan hangat, aroma parfum laki-laki itu yang menyusup ke indra penciumannya, juga usapan lembut yang mendarat di kepalanya. Kalau saja Alfa mau melupakan sebentar saja soal foto yang dikirimkan oleh Brandon dan kenyataan bahwa dia meninggalkan Ari tanpa pamit, mungkin Alfa bisa stay sedikit lebih lama dalam dekapan laki-laki itu.
Namun, tidak.
Bahkan sudah lebih dari 20 jam dia melakukan perjalanan. Alfa sesekali masih menangis. Masih merasa bersalah pada Ari, sakit hati karena Elion, dan perasaan itu melingkupinya sampai sekarang. Alfa lelah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com